FITNESS & HEALTH
Catat! 6 Tips Jitu dari Dokter agar Kamu Enggak Dehidrasi saat Puasa
Antara
Rabu 26 Februari 2025 / 11:15
Jakarta: Bulan Ramadan menjadi tantangan bagi kamu yang harus tetap produktif. Dokter Nadia Alaydrus Master of Anti Aging and Aesthetic Medicine lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran mengingatkan, untuk waspada risiko dehidrasi ringan ketika tubuh kekurangan cairan.
"Paling sering tuh bikin orang jadi sulit berkonsentrasi, lemas, ya kan? Terlihat sayu, biasanya tuh kayak begitu," ujar dr. Nadia saat acara peluncuran air mineral dalam kemasan AQUVIVA melansir Antara.
Jika dehidrasi berlanjut, reaksi imunitas menurun. Kamu bisa melihatnya dari kuku ibu jari yang ditekan hingga berwarna putih, memerlukan waktu yang lama untuk kembali normal, dan lain-lain.
"Kalau sudah berat, orang bisa sampai tidak bisa ngapa-ngapain. Ini butuh penanganan medis segera," tegas dr. Nadia.
Baca juga: 5 Efek Kurang Minum Air Putih
Dehidrasi tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. "Tubuh kita itu kan sebagian besar terdiri dari air. Kalau kekurangan cairan, imunitas tubuh bisa menurun," papar dr. Nadia.
Berikut sejumlah cara yang disarankan dokter untuk mencegah dehidrasi saat puasa:
Usahakan untuk mencukupi minum air mineral murni minimal 6 sampai 12 gelas sehari, yang dapat diatur porsinya sesuai kebutuhan saat berbuka hingga sahur.
Hindari minuman berkafein dan manis: Minuman berkafein dan manis dapat bersifat diuretik, yaitu meningkatkan produksi urine, sehingga mempercepat dehidrasi.
Konsumsi buah dan sayur yang mengandung banyak air: Buah dan sayur seperti semangka, timun, dan jeruk dapat membantu menjaga hidrasi tubuh.
Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan.
Terutama saat cuaca panas, kurangi aktivitas fisik yang berlebihan agar tidak banyak mengeluarkan cairan tubuh.
Bila merasakan tanda-tanda dehidrasi segera ambil tindakan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
"Paling sering tuh bikin orang jadi sulit berkonsentrasi, lemas, ya kan? Terlihat sayu, biasanya tuh kayak begitu," ujar dr. Nadia saat acara peluncuran air mineral dalam kemasan AQUVIVA melansir Antara.
Jika dehidrasi berlanjut, reaksi imunitas menurun. Kamu bisa melihatnya dari kuku ibu jari yang ditekan hingga berwarna putih, memerlukan waktu yang lama untuk kembali normal, dan lain-lain.
"Kalau sudah berat, orang bisa sampai tidak bisa ngapa-ngapain. Ini butuh penanganan medis segera," tegas dr. Nadia.
Baca juga: 5 Efek Kurang Minum Air Putih
Dehidrasi tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. "Tubuh kita itu kan sebagian besar terdiri dari air. Kalau kekurangan cairan, imunitas tubuh bisa menurun," papar dr. Nadia.
Berikut sejumlah cara yang disarankan dokter untuk mencegah dehidrasi saat puasa:
1. Minum yang cukup
Usahakan untuk mencukupi minum air mineral murni minimal 6 sampai 12 gelas sehari, yang dapat diatur porsinya sesuai kebutuhan saat berbuka hingga sahur.
2. Hindari minuman berkafein
Hindari minuman berkafein dan manis: Minuman berkafein dan manis dapat bersifat diuretik, yaitu meningkatkan produksi urine, sehingga mempercepat dehidrasi.
3. Makan buah
Konsumsi buah dan sayur yang mengandung banyak air: Buah dan sayur seperti semangka, timun, dan jeruk dapat membantu menjaga hidrasi tubuh.
4. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan.
5. Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan
Terutama saat cuaca panas, kurangi aktivitas fisik yang berlebihan agar tidak banyak mengeluarkan cairan tubuh.
6. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi
Bila merasakan tanda-tanda dehidrasi segera ambil tindakan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)