FITNESS & HEALTH

Bagaimana Cara Mengobati Pneumonia?

Yatin Suleha
Selasa 04 Maret 2025 / 08:41
Jakarta: Menurut WHO (World Health Organization), pneumonia merupakan penyebab kematian tertinggi pada anak-anak di dunia. Tercatat ada 740.180 anak-anak yang meninggal akibat pneumonia di tahun 2019. 

Baik usia anak-anak atau orang dewasa, penyakit ini harus ditangani dengan segera karena dapat mengakibatkan seseorang kesulitan untuk bernapas.

Dengan hadirnya virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19, kita menjadi lebih waspada akan kehadiran penyakit pneumonia. Lalu, bagaimana mengobati penyakit pneumonia ini?
 

3 penanganan penyakit pneumonia 


Dr. Astri Indah Prameswari, Sp.P, Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan dari Eka Hospital BSD memaparkan, pneumonia atau paru-paru basah adalah penyakit yang bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur yang membuat peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru. 

Infeksi tersebut menyebabkan alveoli dipenuhi oleh sebuah cairan atau nanah sehingga membuat penderita sulit bernapas.

Meski sering menyerang anak-anak, pneumonia juga bisa menyerang orang dewasa dengan gejala serta dampak yang hampir sama pada anak-anak. 

Menurut dr. Astri, dalam mengobati pneumonia, dokter harus mengetahui penyebab serta seberapa parah pneumonia kalian agar bisa memberikan penanganan yang tepat. Di antaranya:
 

1. Penanganan pneumonia akibat bakteri



(Tes dahak (sputum) juga dapat dilakukan untuk menentukan jenis kuman penyebab infeksi dalam pengobatan pneumonia. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Jika pneumonia disebabkan karena infeksi bakteri, dokter biasanya hanya akan memberikan obat berupa antibiotik untuk melawan infeksi bakteri. Bentuk obat akan disesuaikan dari gejala pasien.

Jika pasien berada di dalam kondisi gejala ringan dan masih bisa mengonsumsi makanan, maka dokter akan memberikan resep obat minum. Namun jika kondisi pasien sudah di dalam gejala berat dan disertai gejala muntah-muntah, maka dokter akan memberikan antibiotik melalui infus atau suntikan.
 

2. Penanganan pneumonia akibat virus


Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi virus seperti influenza atau covid-19, maka dokter akan memberikan obat antivirus untuk melawan virus.

Pneumonia yang disebabkan infeksi virus biasanya akan berlangsung lebih singkat dibandingkan pneumonia akibat infeksi bakteri. Pada umumnya pasien bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari atau minggu, namun kondisi ini tetap perlu diperiksakan ke dokter.

Baca juga: Jangan Lengah! Kasus Kematian Pneumonia Telah Naik 3 Kali Lipat di Indonesia
 

3. Penanganan pneumonia akibat jamur


Pneumonia akibat jamur biasanya disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang melemah, seperti orang yang sedang menjalani kemoterapi. 

Dalam hal ini, dokter akan memberikan obat antijamur untuk melawan infeksi jamur yang menyebabkan adanya pneumonia.

Disamping itu semua, dokter juga akan menyarankan perawatan lain untuk membantu mengurangi gejala dari pneumonia. Mulai dari obat-obatan untuk meredakan batuk dan sakit dada, hingga alat bantu seperti ventilator jika kondisi pasien sudah mengalami kesulitan untuk mendapatkan oksigen.

Untuk mencegah dan menurunkan risiko terkena penyakit pneumonia baik pada usia anak atau usia dewasa, dapat dilakukan vaksin pneumonia. 

Selain itu, beberapa vaksin yang direkomendasikan untuk mencegah pneumonia adalah vaksin influenza, PCV, Hib, Pneumococcal polysaccharide, pertusis, dan cacar. Namun sebelum mendapatkan vaksin ada baiknya untuk mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter.

Pneumonia bukanlah penyakit yang bisa kita anggap enteng. Kondisi ini merupakan penyakit yang membutuhkan penanganan dari dokter segera. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memahami informasi terkait pneumonia.

Jika merasakan gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat ya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH