FITNESS & HEALTH

Diabates Sebabkan Otak Cepat Menua, Begini Temuan Studinya

Mia Vale
Rabu 26 Februari 2025 / 15:08
Jakarta: Diabetes tipe 2 diketahui merupakan faktor risiko demensia. Namun tidak jelas bagaimana diabetes dan tahap awal, yang dikenal sebagai pradiabetes, memengaruhi penuaan otak pada orang tanpa demensia. 

Sebuah studi menunjukkan bahwa diabetes dan pradiabetes dapat dikaitkan dengan percepatan penuaan otak. Penelitian ini melibatkan lebih dari 31.000 orang berusia antara 40 dan 70 tahun dari Biobank Inggris yang telah menjalani pemindaian MRI otak (magnetic resonance imaging).

“Diabetes adalah faktor risiko demensia, namun peran diabetes dan pradiabetes pada tahap awal penuaan otak masih belum jelas,” ujar Abigail Dove, mahasiswa PhD di Karolinska Institutet Aging Research Center di Swedia, kepada Health. 

Berikut pendapat para ahli tentang penelitian hubungan antara diabetes dan kesehatan otak, serta hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk menjaga penuaan otak dengan cara yang sehat.
 

Hubungan kesehatan otak dan diabetes



(Sebuah studi menunjukkan bahwa diabetes dan pradiabetes dapat dikaitkan dengan percepatan penuaan otak. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Sejumlah penelitian sebelumnya telah mengamati hubungan antara diabetes dan usia otak. Sebuah studi pada tahun 2021 menemukan bahwa didiagnosis diabetes tipe 2 pada usia dini dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih tinggi. 
Studi lain menemukan bahwa semakin lama seseorang menderita diabetes tipe 2, semakin besar kemungkinan mereka mengalami perubahan struktur otak.

Baca juga: Apakah Benar, Orang Asia Lebih Rentan Kena Diabetes Walau Tak Obesitas?

“Pradiabetes dan diabetes (memiliki) efek langsung pada penuaan otak dan risiko demensia,” Arman Fesharaki-Zadeh, MD, PhD, asisten profesor psikiatri dan neurologi di Yale School of Medicine. 

Munculnya diabetes, terutama pada usia paruh baya, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia. Dan hal ini mungkin ada hubungannya dengan sistem kardiovaskular.

Hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi dapat memicu stres oksidatif, peradangan sistemik, akumulasi senyawa yang berpotensi berbahaya, dan masalah pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular.

Hal ini dapat mengganggu penghalang darah-otak, yang membuat otak terpapar zat-zat yang berpotensi beracun. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan atrofi otak, masalah sinyal di dalam otak, dan masalah lainnya.

Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa resistensi insulin dapat mengurangi pasokan glukosa ke otak, yang secara tidak langsung dapat menyebabkan penurunan materi putih otak dan produksi protein terkait penyakit Alzheimer.
 

Memerangi penuaan otak


Perubahan otak terkait diabetes dan percepatan penuaan otak secara umum merupakan masalah kesehatan yang signifikan. Namun kabar baiknya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes untuk menurunkan risiko percepatan penuaan otak.

Studi baru ini menemukan bahwa penderita diabetes yang menjalani “gaya hidup sehat yang optimal”, seperti tidak merokok, tidak minum alkohol atau minum dalam jumlah sedikit hingga sedang, dan melakukan aktivitas fisik tinggi, memiliki kesenjangan yang lebih kecil antara usia otak dan usia kronologis mereka.

Faktanya, otak penderita diabetes rata-rata berusia 0,78 tahun lebih tua jika menerapkan gaya hidup sehat. Pilihan gaya hidup yang buruk, termasuk gaya hidup yang tidak banyak bergerak, dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik dan kecenderungan terhadap kontrol metabolisme yang buruk. 

Orang-orang yang sering menjalani gaya hidup kurang gerak juga cenderung lebih terisolasi secara sosial, yang juga merupakan faktor risiko potensial percepatan penuaan otak dan demensia.

Selain menjalani gaya hidup aktif, menghindari merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol, ada hal lain yang dapat dilakukan oleh penderita pradiabetes atau diabetes untuk mengurangi risiko percepatan penuaan otak.

Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH