Jakarta: Saat si kecil masih bayi, bahasa yang mereka berikan saat berada dalam situasi atau merasakan sesuatu yang tidak nyaman, hanyalah menangis. Ya, tangisan merupakan salah satu cara bayi berkomunikasi.
Sayangnya, kadang kita sebagai orang tua, utamanya orang tua baru tidak mengerti arti tangisan yang mereka berikan. Itulah mengapa saat kebutuhan si bayi tidak terpebuhi, mereka langsung mengeluarkan jurus ampuhnya, menangis.
Tapi jangan khawatir, bahasa bayi yang universal ini sebenarnya bisa dipelajari, kok. Melansir dari laman tim di Petit Early Learning Journey memiliki banyak latihan untuk memelajari arti dari setiap suara yang berbeda.
Dengan mengetahui arti suara tangisan bayi berarti kamu dapat menenangkannya lebih cepat. Berikut adalah beberapa macam tangisan bayi lengkap dengan kondisi yang sedang dia rasakan.
Biasanya saat bayi lapar, mereka akan terbangun dari tidurnya. Awalnya mungkin akan terdengar seperti tangisan rewel. Namun, setelah beberapa saat, tangisan itu menjadi lebih terdengar panik, di mana suaranya lebih keras, lebih lama, dan lebih berirama.
Suara itu sering disertai dengan meletakkan tangan ke mulut atau mengepalkan jari lalu memasukkannya ke mulut.
(1).jpg)
(Kamu mungkin melihat mereka menguap, menutup mata, membuat gerakan tersentak-sentak, meletakkan kepalan tangan ke mulut dan mengisap ibu jari. Itu bisa jadi si kecil kamu sedang lelah bermain dan ingin istirahat. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Cindy Davenport dari Safe Sleep Space, mitra Petit ELJ dan pakar sektor, menyarankan keluarga untuk melihat, mendengarkan, dan memikirkan apa yang mungkin terjadi.
Kamu mungkin melihat mereka menguap, menutup mata, membuat gerakan tersentak-sentak, meletakkan kepalan tangan ke mulut dan mengisap ibu jari. Saat menangis, umumnya mata bayi akan berkaca-kaca, rewel, dan tangisan kadang berhenti, lalu lanjut lagi.
Tangisan si kecil akan terus menerus dan tidak berhenti. Bahkan ketika bayi disusui, dihibur atau tidur. Tangisan yang menunjukkan tanda-tanda penyakit sering terdengar seperti erangan lemah dan lelah. Mereka biasanya bernada tinggi dengan intensitas rendah. Biasanya disertai dengan memejamkan mata dan dahi berkerut.
Tangisan jenis ini bisa terjadi kapan saja, terutama pada bayi yang lebih besar yang memiliki mobilitas lebih. Dengan mata terbuka, biasanya mereka akan menangis sambil terus menempel dengan kamu, karena merasa takut.
Tangisan ini lebih seperti kombinasi dari semua tangisan yang disatukan. Itu bisa terus-menerus sampai bayi mendapatkan apa yang mereka inginkan. Terkadang mereka ingin direndahkan.
Kolik mengacu pada tangisan berlebihan dan perilaku rewel bayi. Ini tidak disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti refluks asam. Sebaliknya, kolik adalah tangisan terus-menerus yang sulit ditenangkan.
Bayi yang mengalami kolik, akan menangis dalam waktu lama dengan ratapan atau jeritan yang intens di mana bayi mudah tersinggung, merengek, dan gelisah. Alaminya, bayi akan menangis selama dua ampai tiga jam sehari. Namun, bayi dengan kolik akan lebih banyak menangis, terutama menjelang sore atau malam hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Sayangnya, kadang kita sebagai orang tua, utamanya orang tua baru tidak mengerti arti tangisan yang mereka berikan. Itulah mengapa saat kebutuhan si bayi tidak terpebuhi, mereka langsung mengeluarkan jurus ampuhnya, menangis.
Tapi jangan khawatir, bahasa bayi yang universal ini sebenarnya bisa dipelajari, kok. Melansir dari laman tim di Petit Early Learning Journey memiliki banyak latihan untuk memelajari arti dari setiap suara yang berbeda.
Dengan mengetahui arti suara tangisan bayi berarti kamu dapat menenangkannya lebih cepat. Berikut adalah beberapa macam tangisan bayi lengkap dengan kondisi yang sedang dia rasakan.
1. "Aku lapar, Ma!"
Biasanya saat bayi lapar, mereka akan terbangun dari tidurnya. Awalnya mungkin akan terdengar seperti tangisan rewel. Namun, setelah beberapa saat, tangisan itu menjadi lebih terdengar panik, di mana suaranya lebih keras, lebih lama, dan lebih berirama.
Suara itu sering disertai dengan meletakkan tangan ke mulut atau mengepalkan jari lalu memasukkannya ke mulut.
(1).jpg)
(Kamu mungkin melihat mereka menguap, menutup mata, membuat gerakan tersentak-sentak, meletakkan kepalan tangan ke mulut dan mengisap ibu jari. Itu bisa jadi si kecil kamu sedang lelah bermain dan ingin istirahat. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
2. "Aku lelah bermain, waktunya istirahat"
Cindy Davenport dari Safe Sleep Space, mitra Petit ELJ dan pakar sektor, menyarankan keluarga untuk melihat, mendengarkan, dan memikirkan apa yang mungkin terjadi.
Kamu mungkin melihat mereka menguap, menutup mata, membuat gerakan tersentak-sentak, meletakkan kepalan tangan ke mulut dan mengisap ibu jari. Saat menangis, umumnya mata bayi akan berkaca-kaca, rewel, dan tangisan kadang berhenti, lalu lanjut lagi.
3. "Aku sedang tidak sehat, aku sakit"
Tangisan si kecil akan terus menerus dan tidak berhenti. Bahkan ketika bayi disusui, dihibur atau tidur. Tangisan yang menunjukkan tanda-tanda penyakit sering terdengar seperti erangan lemah dan lelah. Mereka biasanya bernada tinggi dengan intensitas rendah. Biasanya disertai dengan memejamkan mata dan dahi berkerut.
4. "Ma, aku takut!"
Tangisan jenis ini bisa terjadi kapan saja, terutama pada bayi yang lebih besar yang memiliki mobilitas lebih. Dengan mata terbuka, biasanya mereka akan menangis sambil terus menempel dengan kamu, karena merasa takut.
Tangisan ini lebih seperti kombinasi dari semua tangisan yang disatukan. Itu bisa terus-menerus sampai bayi mendapatkan apa yang mereka inginkan. Terkadang mereka ingin direndahkan.
5. Bayi kolik
Kolik mengacu pada tangisan berlebihan dan perilaku rewel bayi. Ini tidak disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti refluks asam. Sebaliknya, kolik adalah tangisan terus-menerus yang sulit ditenangkan.
Bayi yang mengalami kolik, akan menangis dalam waktu lama dengan ratapan atau jeritan yang intens di mana bayi mudah tersinggung, merengek, dan gelisah. Alaminya, bayi akan menangis selama dua ampai tiga jam sehari. Namun, bayi dengan kolik akan lebih banyak menangis, terutama menjelang sore atau malam hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)