FAMILY

Orang Tua Wajib Tahu! Ini Tanda-tanda FOMO pada Anak

Yatin Suleha
Minggu 28 September 2025 / 07:05
Jakarta: FOMO atau fear of missing out, adalah perasaan cemas karena merasa ketinggalan hal-hal seru yang dialami orang lain, dan hal ini semakin sering muncul pada anak-anak di tengah pengaruh media sosial serta interaksi teman sebaya.

Sebagai orang tua, mengenali tanda-tanda awal FOMO sangat krusial karena bisa mencegah perasaan itu berkembang menjadi masalah emosional yang lebih besar, seperti rendah diri atau stres berlebih.

Baca juga: Bagaimana 'Glow Up' Diam-diam Merusak Kesehatan Mental Gadis Remaja?

Dengan memahami gejala-gejala ini, orang tua bisa lebih cepat memberikan dukungan, seperti berbicara terbuka atau membatasi waktu layar, sehingga anak belajar menikmati hidupnya sendiri tanpa terus membandingkan dengan orang lain.

Dikutip dari Parents, berikut adalah delapan tanda-tanda umum FOMO pada anak yang perlu diperhatikan, disertai penjelasan sederhana agar mudah dikenali sehari-hari.
 

1. Rasa urgensi soal barang atau kegiatan teman 


“Pada anak-anak, FOMO muncul sebagai rasa urgensi, tekanan, dan ketidaknyamanan terkait barang atau aktivitas teman sebayanya,” kata Irin Rubin, ahli parenting dan penulis buku The MamaZen Parenting Method serta pendiri aplikasi MamaZen.

Anak sering terobsesi dengan mainan baru atau pesta teman, merasa gelisah dan meminta ikut serta berulang kali.
 

2. Kekecewaan yang picu emosi buruk 



(Pada era digital saat ini, FOMO semakin sering muncul karena anak-anak mudah terpapar cuplikan kehidupan orang lain yang terlihat sempurna. Hal ini bisa membuat mereka merasa iri sampai tidak percaya diri. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Obsesi ini bikin anak kecewa dalam, merasa tersisih, sedih, atau marah karena takut ditinggal teman. Contohnya, setelah dengar cerita liburan teman, anak bisa menangis atau menarik diri, anggap setiap kesempatan hilang sebagai rugi besar.
 

3. Keluhan langsung atau tersirat soal ketinggalan 


“Terkadang anak-anak akan mengatakannya secara langsung ‘Semua orang melakukannya tetapi aku tidak!’tetapi lebih sering, hal itu muncul dalam cara yang lebih tenang,” kata Kanchi Wijesekera, PhD, psikolog klinis dan pendiri serta direktur klinis Milika Center for Therapy & Resilience.

Anak mungkin protes terbuka saat melihat postingan teman, atau diam-diam iri dan hindari obrolan sosial.

Baca juga: Ini Risiko Ketika terlalu Terbuka tentang Masalah Mentalmu di Media Sosial
 

4. Sering cek update teman di chat atau medsos 


Anak dengan FOMO suka buka aplikasi pesan atau Instagram berulang untuk melihat kegiatan teman. Ini bikin hilang fokus belajar atau main, tambah cemas karena bandingkan hidupnya dengan cuplikan bagus orang lain.
 

5. Gelisah atau pemarah pasca online  


Habis main medsos atau game, anak tampak moody atau gelisah gara-gara lihat teman seolah lebih seru. Misalnya, setelah scroll feed, tiba-tiba kesal karena iri foto pesta, bikin suasana rumah tegang.
 

6. Susah nikmati saat ini 


Anak sulit fokus pada kegiatan sekarang, seperti main di taman, karena pikiran ke acara teman lain. Ini bikin anak absen emosional, kurangi senang dari hal sederhana harian.
 

7. Susah tidur gara-gara pikir sosial 


FOMO sering ganggu malam, anak susah tidur karena ulang-ulang undangan hilang atau tren tak ikut. Hasilnya, capek pagi, konsentrasi sekolah turun, dan siklus negatif tambah parah.
 

8. Over fokus popularitas atau undangan 


Anak prioritaskan like postingan atau undangan pesta ketimbang pertemanan asli. Kalau tak diundang, merasa tak berharga, tunjukkan FOMO sudah rusak harga diri.
 

Secillia Nur Hafifah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH