FAMILY
Apa Saja Penyebab Sulit Hamil dan Kapan Sebaiknya ke Dokter?
Raka Lestari
Jumat 25 Maret 2022 / 12:15
Jakarta: Mengalami gangguan kesuburan atau sulit untuk hamil merupakan hal yang mungkin pernah dialami beberapa pasangan. Penyebab terjadinya gangguan kesuburan tersebut bisa sangat beragam. Dan tentunya hal itu bisa disebabkan oleh suami ataupun istri.
“Jadi penyebab sulit hamil itu timbulnya dapat dari permasalahan yang dialami oleh suami, juga dapat timbul dari permasalahan yang dialami oleh istri,” ujar dr. Yassin Bintang,Sp.OG-KFER, M.Sc, dokter spesialis kandungan, dalam acara Orami Playdate Festival.
Menurut dr. Yassin, selain dari faktor suami ataupun istri, ataupun dari keduanya, gangguan kesuburan juga bisa disebabkan karena adanya unexplained infertility. Tapi memang ada sekitar 10-15 persen itu unexplained infertility atau infertilitas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
“Jika sudah dilakukan pemeriksaan, dari pemeriksaan suaminya sehat dan istrinya sehat tapi kok sulit hamil juga. Itu kita sebut sebagai unexplained infertility. Makanya sangat penting bagi pasangan suami istri untuk melakukan pemeriksaan secara lengkap dan menyeluruh karena yang sudah diperiksa secara lengkap saja itu masih mungkin mengalami gangguan kesuburan,” kata dr. Yassin.
Lebih lanjut dr. Yassin juga menjelaskan bahwa gangguan kesuburan itu adalah suatu kondisi adanya ketidakmampuan suami istri untuk mendapatkan kehamilan, meski telah berusaha melakukan hubungan seksual secara teratur.
“Biasanya antara 2-4 kali per minggu dan tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun. Kalau sudah dilakukan selama setahun tapi belum hamil juga maka kita bisa menyebut pasangan suami istri tersebut mengalami gangguan kesuburan,” jelas dr. Yassin.
Kendati demikian, pasangan suami istri diharapkan tidak khawatir, sebab bukan berarti telah melakukan rutinitas seksual, keduanya dinyatakan sulit hamil. Masih ada beberapa kondisi tertentu yang memang perlu ditangani lebih cepat.
"Biasanya kalau misalnya pada pasangan suami istri itu tidak ada masalah kesehatan tertentu, boleh menunggu sampai setahun,” ungkap dr. Yassim.
Akan tetapi, memang ada beberapa kondisi di mana pasangan tidak perlu menunggu sampai setahun untuk melakukan konsultasi ke dokter. Misalnya pada kondisi saat pasangan, atau istrinya sudah berusia 35 tahun ke atas. Mungkin 3-6 bulan bisa langsung datang ke dokter.
“Kemudian jika istrinya memiliki gangguan lain. Jadi dari sebelum menikah sudah terlihat, haid jarang dan tidak teratur, pendarahan tidak teratur, itu jangan tunggu lama-lama segera datang ke dokter. Dan juga pada kondisi jika istrinya mengalami kista. Atau pada kondisi jika suaminya mengalami gangguan sperma,” pungkas dr. Yassin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Jadi penyebab sulit hamil itu timbulnya dapat dari permasalahan yang dialami oleh suami, juga dapat timbul dari permasalahan yang dialami oleh istri,” ujar dr. Yassin Bintang,Sp.OG-KFER, M.Sc, dokter spesialis kandungan, dalam acara Orami Playdate Festival.
Menurut dr. Yassin, selain dari faktor suami ataupun istri, ataupun dari keduanya, gangguan kesuburan juga bisa disebabkan karena adanya unexplained infertility. Tapi memang ada sekitar 10-15 persen itu unexplained infertility atau infertilitas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
“Jika sudah dilakukan pemeriksaan, dari pemeriksaan suaminya sehat dan istrinya sehat tapi kok sulit hamil juga. Itu kita sebut sebagai unexplained infertility. Makanya sangat penting bagi pasangan suami istri untuk melakukan pemeriksaan secara lengkap dan menyeluruh karena yang sudah diperiksa secara lengkap saja itu masih mungkin mengalami gangguan kesuburan,” kata dr. Yassin.
Lebih lanjut dr. Yassin juga menjelaskan bahwa gangguan kesuburan itu adalah suatu kondisi adanya ketidakmampuan suami istri untuk mendapatkan kehamilan, meski telah berusaha melakukan hubungan seksual secara teratur.
“Biasanya antara 2-4 kali per minggu dan tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun. Kalau sudah dilakukan selama setahun tapi belum hamil juga maka kita bisa menyebut pasangan suami istri tersebut mengalami gangguan kesuburan,” jelas dr. Yassin.
Kendati demikian, pasangan suami istri diharapkan tidak khawatir, sebab bukan berarti telah melakukan rutinitas seksual, keduanya dinyatakan sulit hamil. Masih ada beberapa kondisi tertentu yang memang perlu ditangani lebih cepat.
"Biasanya kalau misalnya pada pasangan suami istri itu tidak ada masalah kesehatan tertentu, boleh menunggu sampai setahun,” ungkap dr. Yassim.
Akan tetapi, memang ada beberapa kondisi di mana pasangan tidak perlu menunggu sampai setahun untuk melakukan konsultasi ke dokter. Misalnya pada kondisi saat pasangan, atau istrinya sudah berusia 35 tahun ke atas. Mungkin 3-6 bulan bisa langsung datang ke dokter.
“Kemudian jika istrinya memiliki gangguan lain. Jadi dari sebelum menikah sudah terlihat, haid jarang dan tidak teratur, pendarahan tidak teratur, itu jangan tunggu lama-lama segera datang ke dokter. Dan juga pada kondisi jika istrinya mengalami kista. Atau pada kondisi jika suaminya mengalami gangguan sperma,” pungkas dr. Yassin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)