FAMILY

Cara Mengatasi Saat Kehilangan Anak

Medcom
Kamis 14 Agustus 2025 / 17:17
Jakarta: Kehilangan seorang anak pasti rasanya berbeda saat kehilangan orang yang meninggal sudah dalam usia lanjut. Saat kehilangan orang dengan usia lanjut mungkin akan merasakan ketidaknyaman, tetapi semua sudah mengetahui bahwa kematian adalah bagian dari proses alami dalam kehidupan.

Bagi orang tua saat mengalami ditinggal meninggal lebih dulu oleh anak pasti akan dilanda kebingungan di kepalanya dan akan bertanya-tanya kenapa hidup anaknya harus berakhir pada usia yang masih sangat muda.

Baca juga: Terapi Sound Healing, Relaksasi Sejenak dari Lelahnya Aktivitas

Apalagi saat kematian sang anak terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya tanda-tanda terlebih dahulu. Kehilangan itu akan begitu mendalam dan menyesakkan bagi para orang tua.

Berikut adalah cara untuk membantu saat mengalami kehilangan anak yang begitu menyakitkan:


Kebersamaan adalah kunci



(Menurut Therese Rando, seorang psikolog dan direktur klinis The Institute for the Study and Treatment of Loss kematian anak yang terjadi secara tiba-tiba mungkin cenderung lebih mendalam karena situasi ini lebih sulit untuk dihadapi karena mengejutkan para orang tua. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Sebagai keluarga, kita bisa mengatasinya dengan terus memberi dukungan kepada keluarga yang sedang menghadapi hal ini. Dengan mengandalkan satu sama lain dan saling membantu adalah hal yang harus dilakukan di masa-masa ini.

Saling menguatkan anggota keluarga bahwa dirinya tidak sendirian dan sebagai keluarga semua juga merasakan kesedihan. 

Kebersamaan keluarga dapat membantu untuk mengatasi kesedihan ini. Tetaplah untuk menjadi pendukung untuk anggota keluarga.

Pernah ada pendapat bahwa kematian seorang anak dapat menyebabkan tingginya angka perceraian di kalangan orang tua yang sedang merasakan duka, tetapi tidak ada penelitian yang mendukung pendapat ini.

Dilansir dari Compassionate Friends yang melakukan penelitian mendalam tentang bagaimana respons para orang tua kepada pasangan saat ditinggal meninggal oleh anak. 

Dari penelitian ini disimpulkan 72% pasangan tetap bersama setelah kematian sang anak, 16% menjadi janda atau duda, dan 12% pasangan bercerai setelah kematian anak.

Para responden mengaku bahwa merasa lebih dekat untuk menguatkan satu sama lain dengan pasangannya setelah mengalami peristiwa kehilangan yang mengubah hidupnya 360 derajat.
 

Berkonsultasi dengan profesional


Mengalami kehilangan seorang anak pasti menimbulkan tekanan besar pada kesehatan mental orang tua, pernikahan dengan pasangan, dan hubungan orang tua dengan anak-anaknya yang lain.

Mencari bantuan profesional adalah salah satu solusi saat menghadapi kehilangan yang begitu menyesakkan ini. Jangan memaksakan untuk menjalankan kehilangan ini sendirian. 

Konseling dengan profesional akan memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melewati kehilangan yang sulit ini.

Menurut Therese Rando, seorang psikolog dan direktur klinis The Institute for the Study and Treatment of Loss kematian anak yang terjadi secara tiba-tiba mungkin cenderung lebih mendalam karena situasi ini lebih sulit untuk dihadapi karena mengejutkan para orang tua daripada saat orang tua sudah melakukan usaha untuk menyembuhkan anaknya terlebih dahulu.

Baca juga: Ini Dia Karakter Si Selasa Legi!

Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk mencari bantuan dari profesional agar menemukan solusi untuk penyesuaian yang akan berguna untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sementara itu, dengan adanya konsultasi ini anak-anak yang lain juga memperoleh manfaat untuk belajar mengelola perasaannya.


Secillia Nur Hafifah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH