FAMILY

3 Kekhawatiran Orang Tua tentang Susu Cokelat untuk Anak, Benarkah Berbahaya?

Medcom
Sabtu 23 Agustus 2025 / 12:10
Jakarta: Susu cokelat seringkali menjadi minuman favorit anak-anak karena rasa manisnya yang menyegarkan. Namun, kebanyakan orang tua sangat selektif dalam memberikan cemilan yang paling bergizi untuk anaknya.

Di balik kenikmatannya, terdapat beberapa kekhawatiran yang kerap muncul di kalangan orang tua, yaitu susu cokelat bukanlah minuman yang baik untuk dikonsumsi dan mengenai dampaknya bagi kesehatan anak.

Berikut adalah 3 kekhawatiran para orang tua saat anaknya mengonsumsi susu cokelat.
 

1. Gula


Susu cokelat menjadi pilihan untuk diet sehat bagi anak-anak. Meskipun banyak orang tua yang menghindari pemberian susu cokelat untuk anaknya.

Para orang tua harus ingat bahwa gula berasal dari laktosa yang secara alami terdapat dalam susu. Menurut American Academy of Pediatrics pemberian gula diperbolehkan sebagai penambah rasa.

Susu cokelat yang mengandung gula tambahan tidak berkontribusi besar pada konsumsi gula anak-anak. Sebaliknya, soda, roti manis, pizza lebih besar kontribusinya pada konsumsi gula anak-anak.

Baca juga: Apa saja Nutrisi yang Terdapat di Dalam Susu Cokelat?

Selain itu, susu beraroma atau yang memiliki rasa hanya menyumbang 4% gula tambahan untuk anak-anak usia 2 hingga 18 tahun. Moms dapat membatasi porsi susu cokelat untuk mengurangi gula tambahan dengan memberikan porsi lebih kecil dan memilih varian rendah lemak atau tanpa lemak.

Alternatif seperti keju dan yogurt plain juga dapat menyediakan protein, kalsium, vitamin D, dan nutrisi lain tanpa tambahan gula. Orang tua perlu menyadari sumber gula tambahan selain susu cokelat karena sumber-sumber ini lebih mudah dikurangi untuk menurunkan asupan gula total.
 

2. Peradangan


Meskipun banyak yang mengaitkan produk susu dengan peradangan, beberapa penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara konsumsi produk susu dan respons peradangan.
 

3. Obesitas


Beberapa orang tua khawatir bahwa gula dan kalori dalam susu cokelat dapat menyebabkan obesitas. Namun, penelitian terbaru menunjukkan tidak ada hubungan antara konsumsi susu beraroma atau yang memiliki rasa akan meningkatkan indeks massa tubuh (BMI).

Meskipun BMI sering digunakan sebagai ukuran kesehatan fisik dan dapat tidak akurat karena tidak mempertimbangkan faktor seperti etnis, ras, jenis kelamin, dan usia.

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH