FAMILY
Awas Krisis Identitas Generasi Muda! Ini Faktor untuk Menjaga Kesehatan Mental
Putri Purnama Sari
Senin 15 Mei 2023 / 16:55
Cikarang: Peralihan usia remaja ke dewasa, yaitu umur 18-25 tahun membuat generasi muda kebingungan untuk menentukan emosi, perilaku, keinginan, dan potensi yang ada di dalam dirinya.
Bila permasalahan tersebut dibiarkan, dapat berdampak buruk pada kesehatan mental mereka, yang nantinya justru akan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Bila kesehatan mentalnya terganggu, mereka juga akan mengalami gangguan jiwa seperti depresi, bipolar, dan beberapa gangguan jiwa lainnya.
Seperti diketahui, masyarakat Indonesia masih menganggap gangguan jiwa sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran mengenai gangguan jiwa yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri.
Melalui talk show bertajuk “Who am I: Kenali Potensimu” yang merupakan bagian dari CommStride, mahasiswa Ilmu Komunikasi President University berusaha untuk membantu mengatasi permasalahan krisis identitas yang tengah terjadi di masyarakat.
Talk show ini dilaksanakan di Living Plaza Jababeka, Cikarang pada Sabtu, 13 Mei 2023 dan mengundang Hamdani, selaku Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Kabupaten Bekasi, dan Irwantja, sebagai influencer yang bergerak dalam kesehatan mental.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Kabupaten Bekasi, Hamdani mengatakan bahwa lingkungan dan dukungan dari luar merupakan salah satu faktor penting dalam membangun kesehatan mental yang baik.
“Perubahan semua itu tergantung kita dan lingkungan sekitar. Jadi, pastikan bahwa memang kita berada di lingkungan orang-orang yang benar-benar mendukung kita,” ujar Hamdani
Untuk menghindari hal tersebut, perlu adanya pengenalan faktor-faktor yang menyebabkan krisis identitas pada generasi muda. Irwantja, konten kreator di bidang kesehatan mental menyampaikan bahwa self awareness yang baik sangat penting dalam membentuk branding diri sendiri.
Irwantja juga menjelaskan cara agar para generasi muda bisa survive dalam menghadapi masalah yang bisa muncul dalam membentuk branding yang baik. Diantaranya adalah refleksi ke dalam diri sendiri dan komunikasi yang baik ke pihak eksternal yang dapat mendukung dari sisi emosional.
“Sebenarnya kembali lagi ketika kita sudah mulai membangun self awareness yang terus berjalan dan bahkan bisa berubah. Jadi, jangan takut terhadap perubahan itu karena perubahan itu kan pasti ya. Satu hal yang istilahnya fix gitu, tetapi kita mencoba komunikasikan perubahan itu ke diri kita sendiri,” tutup Irwantja.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(SUR)
Bila permasalahan tersebut dibiarkan, dapat berdampak buruk pada kesehatan mental mereka, yang nantinya justru akan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Bila kesehatan mentalnya terganggu, mereka juga akan mengalami gangguan jiwa seperti depresi, bipolar, dan beberapa gangguan jiwa lainnya.
Seperti diketahui, masyarakat Indonesia masih menganggap gangguan jiwa sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran mengenai gangguan jiwa yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri.
Baca juga: Tips Atasi Kecemasan Berlebih atau Depresi |
Melalui talk show bertajuk “Who am I: Kenali Potensimu” yang merupakan bagian dari CommStride, mahasiswa Ilmu Komunikasi President University berusaha untuk membantu mengatasi permasalahan krisis identitas yang tengah terjadi di masyarakat.
Talk show ini dilaksanakan di Living Plaza Jababeka, Cikarang pada Sabtu, 13 Mei 2023 dan mengundang Hamdani, selaku Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Kabupaten Bekasi, dan Irwantja, sebagai influencer yang bergerak dalam kesehatan mental.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Kabupaten Bekasi, Hamdani mengatakan bahwa lingkungan dan dukungan dari luar merupakan salah satu faktor penting dalam membangun kesehatan mental yang baik.
“Perubahan semua itu tergantung kita dan lingkungan sekitar. Jadi, pastikan bahwa memang kita berada di lingkungan orang-orang yang benar-benar mendukung kita,” ujar Hamdani
Untuk menghindari hal tersebut, perlu adanya pengenalan faktor-faktor yang menyebabkan krisis identitas pada generasi muda. Irwantja, konten kreator di bidang kesehatan mental menyampaikan bahwa self awareness yang baik sangat penting dalam membentuk branding diri sendiri.
Baca juga: Pentingnya Mengenali Gejala Gangguan Kesehatan Mental Sejak Dini |
Irwantja juga menjelaskan cara agar para generasi muda bisa survive dalam menghadapi masalah yang bisa muncul dalam membentuk branding yang baik. Diantaranya adalah refleksi ke dalam diri sendiri dan komunikasi yang baik ke pihak eksternal yang dapat mendukung dari sisi emosional.
“Sebenarnya kembali lagi ketika kita sudah mulai membangun self awareness yang terus berjalan dan bahkan bisa berubah. Jadi, jangan takut terhadap perubahan itu karena perubahan itu kan pasti ya. Satu hal yang istilahnya fix gitu, tetapi kita mencoba komunikasikan perubahan itu ke diri kita sendiri,” tutup Irwantja.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)