FAMILY
Kapan Orang Tua Harus Khawatir Saat Anak Malas Makan?
Kumara Anggita
Senin 31 Mei 2021 / 15:45
Jakarta: Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh orang tua adalah melihat anaknya malas-malasan makanan. Tentunya ini tidak baik untuk kesehatan dan perkembangannya.
Tapi, tunggu dulu karena tidak semua momen tidak mau makan itu buruk. Kamu perlu tahu kapan harus khawatir dan kapan kamu boleh santai saja.
Dr. Yoga Devaera, Sp.A (K), Dokter Anak Subspesialis Nutrisi dan Metabolik menjelaskan bahwa kamu harus melihat banyak faktor. Lihat apakah anak malas makan karena moodnya buruk, lagi sakit, atau sudah kebiasaan sehari-hari.
“Kita lihat faktor lingkungan atau anaknya. Kalau anaknya dalam keadaan sehat atau keadaan sakit? Kalau dalam keadaan sakit sangat wajar. Sama seperti kita. Tapi kalau sehari-hari susah makan ya itu yang bikin pusing,” jelasnya dalam live Instagram RSUI.
Selain itu, ibu juga lihat komponen makanan yang dikonsumsi anak sehari-hari. Bila semua masih terpenuhi, seharusnya anak baik-baik saja.
“Lihat dia yang susah mana makanannya? Karbo, protein atau apa? Itu tak perlu khawatir kalau masih makan. Tapi kalau tidak ada penggantinya. Misalnya kalau cuma mau makan nasi telur kecap. Itu ada satu golongan yang tidak dapat seperti sayur dan buah artinya ada sumber yang hilang,” ungkapnya.
“Jadi kita lihat kebiasaan makan dia itu yang mana spesifik atau mood saja? Tapi kalau diingat-ingat satu minggu semua dapat karbo, protein, sayur, buah itu tidak masalah kalau berat badannya bagus,” jelasnya.
Dr. Yoga menekankan bahwa orang tua perlu memantau berat badan anak. Kalau masih di level normal maka seharusnya anak dalam keadaan baik-baik saja.
“Parameternya lihat dari kenaikan berat badan. Selama masih ada di range normal dengan pertumbuhan baik ya sudah cukup. Kapan kita khawatir? Lihat kejadiannya (tidak makan atau malas makan) sesekali atau berlanjut terus? Lihat dia relatif sehat atau tidak?” ungkapnya. “Jadi satu kali dua kali tidak bisa dibilang anak malas makan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Tapi, tunggu dulu karena tidak semua momen tidak mau makan itu buruk. Kamu perlu tahu kapan harus khawatir dan kapan kamu boleh santai saja.
Dr. Yoga Devaera, Sp.A (K), Dokter Anak Subspesialis Nutrisi dan Metabolik menjelaskan bahwa kamu harus melihat banyak faktor. Lihat apakah anak malas makan karena moodnya buruk, lagi sakit, atau sudah kebiasaan sehari-hari.
“Kita lihat faktor lingkungan atau anaknya. Kalau anaknya dalam keadaan sehat atau keadaan sakit? Kalau dalam keadaan sakit sangat wajar. Sama seperti kita. Tapi kalau sehari-hari susah makan ya itu yang bikin pusing,” jelasnya dalam live Instagram RSUI.
Selain itu, ibu juga lihat komponen makanan yang dikonsumsi anak sehari-hari. Bila semua masih terpenuhi, seharusnya anak baik-baik saja.
“Lihat dia yang susah mana makanannya? Karbo, protein atau apa? Itu tak perlu khawatir kalau masih makan. Tapi kalau tidak ada penggantinya. Misalnya kalau cuma mau makan nasi telur kecap. Itu ada satu golongan yang tidak dapat seperti sayur dan buah artinya ada sumber yang hilang,” ungkapnya.
“Jadi kita lihat kebiasaan makan dia itu yang mana spesifik atau mood saja? Tapi kalau diingat-ingat satu minggu semua dapat karbo, protein, sayur, buah itu tidak masalah kalau berat badannya bagus,” jelasnya.
Dr. Yoga menekankan bahwa orang tua perlu memantau berat badan anak. Kalau masih di level normal maka seharusnya anak dalam keadaan baik-baik saja.
“Parameternya lihat dari kenaikan berat badan. Selama masih ada di range normal dengan pertumbuhan baik ya sudah cukup. Kapan kita khawatir? Lihat kejadiannya (tidak makan atau malas makan) sesekali atau berlanjut terus? Lihat dia relatif sehat atau tidak?” ungkapnya. “Jadi satu kali dua kali tidak bisa dibilang anak malas makan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)