FITNESS & HEALTH
Jangan Lengah! Ini Pentingnya Memantau Kondisi Anak saat Mengalami Demam
Medcom
Kamis 11 September 2025 / 12:15
Jakarta: Ketika bayi atau anak mengalami demam, sangat penting bagi orang tua untuk memantau kondisinya dengan seksama. Demam memang merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi, tetapi kondisi ini juga bisa disertai dengan gejala lain yang perlu diperhatikan.
Beberapa tanda yang harus diwaspadai, di antaranya; bayi atau anak menjadi sangat rewel dan sulit ditenangkan, kesulitan bernapas atau napas yang cepat dan tidak teratur, muntah yang terus-menerus dan tidak berhenti, penurunan kesadaran, seperti sulit bangun atau tampak sangat mengantuk
Jika gejala-gejala tersebut muncul atau demam berlangsung dalam waktu yang lama tanpa tanda-tanda membaik, sebaiknya segera membawa bayi atau anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Baca juga: Jika Merasakan Nyeri, Demam, dan Flu selama Kehamilan, Moms Harus Waspada
Selain memantau gejala, menjaga agar bayi atau anak tetap terhidrasi sangatlah penting. Memberikan cairan yang cukup, seperti air putih, ASI, atau susu formula, membantu mencegah dehidrasi yang bisa memperburuk kondisi.
Selain itu, menjaga kenyamanan anak selama demam, misalnya dengan mengenakan pakaian yang ringan dan menjaga suhu ruangan agar tidak terlalu panas, dapat membantu proses pemulihan berjalan lebih lancar.
Memberikan pengobatan untuk menurunkan demam pada bayi atau anak tidak selalu diperlukan, terutama jika demam tidak menyebabkan ketidaknyamanan yang berarti.
Dilansir dari BabyCenter, Kathryn Meier, M.D., M.P.H., dokter anak memberikan panduannya. Berikut ini beberapa panduan yang dapat membantu orang tua menentukan kapan pengobatan demam perlu diberikan:
Memberikan cairan secara cukup adalah langkah utama untuk mencegah dehidrasi, terlepas dari seberapa tinggi suhu tubuh mereka atau bagaimana perasaan mereka secara umum.
Jika bayi atau anak berusia lebih dari 3 bulan dan memiliki suhu rektal di bawah 38,9 derajat celsius, serta tampak aktif dan berperilaku normal, biasanya tidak perlu diberikan obat penurun demam.
Pengobatan demam sebaiknya diberikan jika anak menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, seperti sangat rewel, sulit tidur, lesu, atau mengalami nyeri otot dan sakit kepala bersamaan dengan demam.
Dalam kondisi seperti ini, menurunkan demam dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan dapat beristirahat dengan baik.
Tidak selalu benar bahwa semakin tinggi suhu demam, semakin parah sakit yang dialami anak. Beberapa anak mungkin memiliki demam tinggi tetapi tetap aktif dan nyaman, sementara yang lain mungkin merasa sangat tidak enak meskipun demamnya tidak terlalu tinggi.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Beberapa tanda yang harus diwaspadai, di antaranya; bayi atau anak menjadi sangat rewel dan sulit ditenangkan, kesulitan bernapas atau napas yang cepat dan tidak teratur, muntah yang terus-menerus dan tidak berhenti, penurunan kesadaran, seperti sulit bangun atau tampak sangat mengantuk
Jika gejala-gejala tersebut muncul atau demam berlangsung dalam waktu yang lama tanpa tanda-tanda membaik, sebaiknya segera membawa bayi atau anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Baca juga: Jika Merasakan Nyeri, Demam, dan Flu selama Kehamilan, Moms Harus Waspada
Selain memantau gejala, menjaga agar bayi atau anak tetap terhidrasi sangatlah penting. Memberikan cairan yang cukup, seperti air putih, ASI, atau susu formula, membantu mencegah dehidrasi yang bisa memperburuk kondisi.
Selain itu, menjaga kenyamanan anak selama demam, misalnya dengan mengenakan pakaian yang ringan dan menjaga suhu ruangan agar tidak terlalu panas, dapat membantu proses pemulihan berjalan lebih lancar.
Kapan sebaiknya memberikan obat untuk demam?
Memberikan pengobatan untuk menurunkan demam pada bayi atau anak tidak selalu diperlukan, terutama jika demam tidak menyebabkan ketidaknyamanan yang berarti.
Dilansir dari BabyCenter, Kathryn Meier, M.D., M.P.H., dokter anak memberikan panduannya. Berikut ini beberapa panduan yang dapat membantu orang tua menentukan kapan pengobatan demam perlu diberikan:
1. Pastikan bayi atau anak tetap terhidrasi
Memberikan cairan secara cukup adalah langkah utama untuk mencegah dehidrasi, terlepas dari seberapa tinggi suhu tubuh mereka atau bagaimana perasaan mereka secara umum.
2. Pengobatan demam berdasarkan kenyamanan anak
Jika bayi atau anak berusia lebih dari 3 bulan dan memiliki suhu rektal di bawah 38,9 derajat celsius, serta tampak aktif dan berperilaku normal, biasanya tidak perlu diberikan obat penurun demam.
3. Memberikan obat jika anak tidak nyaman
Pengobatan demam sebaiknya diberikan jika anak menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, seperti sangat rewel, sulit tidur, lesu, atau mengalami nyeri otot dan sakit kepala bersamaan dengan demam.
Dalam kondisi seperti ini, menurunkan demam dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan dapat beristirahat dengan baik.
Moms, harus ingat!
Tidak selalu benar bahwa semakin tinggi suhu demam, semakin parah sakit yang dialami anak. Beberapa anak mungkin memiliki demam tinggi tetapi tetap aktif dan nyaman, sementara yang lain mungkin merasa sangat tidak enak meskipun demamnya tidak terlalu tinggi.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)