FAMILY

5 Panduan bagi Orang Tua saat Anak Mulai Berpuasa

A. Firdaus
Selasa 04 Maret 2025 / 15:10
Jakarta: Menjelang bulan suci Ramadan 1446H, banyak orang tua mulai melatih anak-anak mereka untuk berpuasa. Mengingat anak-anak masih dalam masa pertumbuhan, orang tua perlu memastikan bahwa ibadah puasa tidak mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang mereka.

Allianz Indonesia menggandeng dr. Jeshika Febi Kusumawati, SpA, membagikan lima panduan untuk orang tua agar anak dapat menjalani puasa dengan nyaman dan aman. Apa saja itu, berikut di antaranya:
 

1. Pastikan anak dalam kondisi sehat


Tidak ada patokan usia tertentu untuk mulai berpuasa, tetapi anak usia tujuh tahun umumnya sudah bisa diajak berdiskusi mengenai ibadah ini. Sebelum mengenalkan puasa, pastikan anak dalam kondisi sehat, memiliki tumbuh kembang yang ideal, dan tidak sedang menjalani pengobatan rutin. Anak dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes tipe I atau kanker, perlu mendapatkan persetujuan dokter sebelum berpuasa.
 

2. Siapkan menu sahur yang bernutrisi


Anak yang baru belajar berpuasa memerlukan asupan gizi yang cukup. Orang tua disarankan menyiapkan menu sahur yang seimbang, mencakup 30-40% karbohidrat, 20-25% protein, 15-20% lemak, serta serat dari buah dan sayur.

Makanan yang dicerna lebih lama, seperti nasi merah, oat, atau pasta, dapat membantu anak merasa kenyang lebih lama. Hindari makanan tinggi gula saat sahur untuk mencegah rasa lapar yang cepat muncul.
 

3. Jaga asupan cairan agar anak tidak dehidrasi


Kebutuhan cairan anak selama puasa tetap harus terpenuhi. Anak dianjurkan minum 6-8 gelas air per hari yang bisa dibagi antara waktu sahur dan berbuka. Hindari minuman berkafein seperti teh, kopi, atau soda.


dr. Jeshika Febi Kusumawati, SpA. Dok. Ist

"Orang tua juga perlu mengenali tanda-tanda dehidrasi, seperti tidak buang air kecil selama enam jam, warna urin pekat, atau anak tampak lemas. Jika tanda-tanda ini muncul, segera berikan cairan dan batalkan puasanya," kata dr. Jeshika dalam keterangan pers.
 

4. Kenalkan ibadah puasa secara bertahap


Bagi anak yang baru pertama kali berpuasa, sebaiknya diperkenalkan secara bertahap, misalnya dengan puasa setengah hari sebelum mencoba puasa penuh. Memberikan motivasi tambahan, seperti sistem reward atau apresiasi, juga dapat meningkatkan semangat anak dalam menjalani ibadah ini.
 

5. Ciptakan pengalaman puasa yang menyenangkan


Selain menjaga kesehatan, orang tua perlu menjadikan puasa sebagai pengalaman yang menyenangkan dan edukatif. Ajarkan anak bahwa puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga membentuk karakter, disiplin, kesabaran, dan rasa syukur.

"Diharapkan panduan ini dapat membantu orang tua dalam mengajarkan puasa kepada anak-anak mereka. Selain itu, puasa juga memberikan manfaat bagi kesehatan anak, seperti menjaga metabolisme tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh," ujar dr. Jeshika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH