FAMILY

Mengapa Balita Sering Memukul?

Medcom
Senin 11 Agustus 2025 / 17:33
Jakarta: Perilaku agresif yang mungkin mengejutkan bagi para orang tua sebenarnya adalah hal yang normal dari perkembangan balita. Perilaku ini bisa disebabkan oleh kemampuan bahasa yang berkembang, keinginan yang kuat untuk menjadi mandiri, serta kontrol impuls yang belum matang.

Namun, bukan berarti para orang tua menjadi memaklumi perilaku agresif tersebut. Para orang tua harus menjelaskan perilaku itu adalah tindakan yang salah dan tidak dapat dimaklumi.

Baca juga: Mengenal Karakter Anak Lewat Tulisan Tangan

Bantulah anak untuk lebih bisa mengidentifikasi perasaannya dan tunjukkan cara lain untuk mengekspresikan dirinya.
 

Apa penyebab balita suka memukul?



(Contohkan pengendalian emosi akan membuat balita dapat mengendalikan emosinya sendiri. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Kebanyakan balita memang bisa belajar dengan cepat, menjadi lebih mandiri dari sebelumnya, dan bisa menangani tugasnya sendiri.

Bagaimanapun juga, balita belum memiliki keterampilan berbahasa yang cukup sempurna untuk mengekspresikan kebutuhannya dan apa dimau yang dapat mengakibatkan perilaku agresif itu muncul.

Memukul dan perilaku serupa biasanya mencapai puncaknya sekitar usia 2 atau 3 tahun, saat balita memiliki banyak emosi kuat tetapi belum mampu menggunakan bahasa untuk mengekspresikannya. Beberapa alasan balita memukul meliputi:

Pada usia 2 atau 3 tahun mungkin perilaku memukul atau semacamnya akan terjadi. 

Itulah di saat balita memiliki banyak emosi, tetapi belum atau tidak dapat menjelaskan dengan bahasa untuk mengekspresikan apa yang ia inginkan.
 

1. Menguji batas dirinya


Pada usia balita ia sedang belajar menjadi individu yang terpisah dari orang tua dan ingin menunjukkan bentuk kemandiriannya. Terkadang hal tersebut mendorong batas-batas apa saja yang dapat diterimanya dan yang tidak.
 

2. Kontrol impuls balita yang terbatas


Balita mungkin memahami aturan kalau tidak baik melakukan pemukulan, tetapi kebanyakan dari mereka masih merasa kesulitan untuk mengontrol emosi, sehingga ia memukul dan menggigit saat merasa frustasi dan marah. 

Kemampuan untuk mengontrol impuls dengan sempurna pada balita mungkin akan terjadi di saat balita sudah berusia di atas 4 tahun dan harus didukung oleh orang tua dengan memberinya curahan kasih sayang.
 

3. Bentuk frustasi kepada teman sebaya


Saat memasuki usia balita, ia baru belajar mengenai keterampilan, seperti berbagi, menunggu, dan bergantian. Balita biasanya memukul sebagai bentuk frustasi karena teman sebayanya mengambil mainan miliknya atau harus menunggu gilirannya untuk bermain perosotan di taman.

Baca juga: Bagaimana Cara Merespons Saat Balita Memukul?
 

4. Balita masih merasa kewalahan untuk mengontrolnya


Balita mungkin memukul sebagai bentuk ekspresi karena terlalu terstimulasi, stres, sedih, marah, dan memiliki emosi yang sedang ditahannya.


Secillia Nur Hafifah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH