FAMILY

Mengenal Karakter Anak Lewat Tulisan Tangan

Yatin Suleha
Selasa 29 Juli 2025 / 10:33
Jakarta: Di Indonesia, pengetahuan pola asuh anak (parenting) masih sangat minim, bahkan kurang dari 50 persen orang tua yang ada di Indonesia memiliki pengetahuan parenting. 

Terbukti dari survei yang dilakukan KPAI pada tahun 2023 (dilansir dari Medcom.id), hanya sekitar 23 persen orang tua di Indonesia yang pernah mendapatkan pendidikan parenting – menandakan hal ini sebagai satu persoalan serius karena hasil pola asuh berbanding lurus dengan kualitas tumbuh kembang anak ke depan. 

Baca juga: Hari Anak Nasional 2025, IDAI: Pentingnya Pemerataan Akses Layanan Kesehatan Anak

Tidak hanya itu, ilmu parenting juga penting untuk memahami permasalahan anak-anak agar dapat meminimalkan dampak dan memberikan bantuan yang tepat di setiap fase perkembangan.

Untuk mulai menentukan pola asuh yang tepat, orang tua perlu memerhatikan perkembangan karakter anak secara bertahap dan dinamis agar pola asuh yang diterapkan juga sesuai dan dapat mendukung tumbuh kembang anak dengan maksimal. 

Ada berbagai metode yang bisa dilakukan dalam mengenali karakter anak, salah satunya dengan memahami tulisan tangan (graphology). 

Sesuai dengan momentum Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli, Allianz Indonesia mengajak masyarakat untuk mulai memerhatikan perkembangan karakter anak agar pola asuh dapat diterapkan dengan tepat lewat tulisan tangan anak. 


(DR. Sapta Dwikardana,.CBA., CH., CMHA, Penulis Buku “Practical Handbook of Graphology”. Foto: Dok. Istimewa)

DR. Sapta Dwikardana,.CBA., CH., CMHA, Penulis Buku “Practical Handbook of Graphology”, sesi Ngobrol Bareng Allianz Citizens (NgobrAZ) membahas cara membaca suasana hati, konsistensi emosi, dan perkembangan karakter anak dari waktu ke waktu dengan mengenali tulisan tangan. 

“Tulisan tangan menggambarkan karakter secara jujur berdasarkan ekspresi bawah sadar seseorang. Segala bentuk emosi dapat dipantau lewat perubahan tulisan, bahkan saat anak sedang mengalami stres atau merasa berada di bawah tekanan," buka Sapta.

"Lebih dari itu, tulisan tangan dapat membaca cara berpikir, minat, ketakutan, konsep diri, pola hubungan, hingga produktivitas,” lanjut Sapta.  

Baca juga: Anak Kekurangan Zat Besi, Ini 3 Dampak Negatif yang Didapatkan

Sapta menjelaskan cara membaca karakteristik lewat graphology dapat bermacam-macam, misalnya:

1. Membaca emosi dan perasaan lewat kemiringan, bentuk, dan tekanan huruf

2. Melihat cara berpikir lewat bentuk huruf, koneksi, kecepatan tulisan, dan proporsi dan bentuk 3 zona

3. Mengukur produktivitas lewat margin, garis dasar, dan proporsi dan bentuk 3 zona

4. Mengenal konsep diri lewat margin, ukuran huruf, dan kapital

5. Memahami cara interaksi sosial lewat margin, ukuran huruf, bentuk huruf, dan proporsi dan bentuk 3 zona, dan spasi 

Di samping itu, Sapta juga menjelaskan bahwa di balik lekukan garis hingga tekanan pulpen dapat menentukan jejak emosi, kondisi mental dan psikologis, bahkan cara belajar anak. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH