FAMILY
10 Tips untuk Menjaga Anak-anak Tetap Aman ketika Terjadi Banjir
Raka Lestari
Selasa 18 Januari 2022 / 21:18
Jakarta: Banjir adalah salah satu bencana alam yang cukup sering terjadi di Indonesia. Tidak hanya itu, bencana banjir juga terkadang menimbulkan kerugian dengan jumlah yang tidak sedikit.
Banjir biasanya terjadi setelah hujan lebat atau berkepanjangan, atau pencairan salju yang cepat. Dan ketika hal ini terjadi, tidak jarang orang tua merasa panik dan bingung harus melakukan apa agar anak-anak tetap aman.
Dilansir dari Save The Children, berikut ini adalah tips keselamatan yang bisa dilakukan orang tua sebelum, saat, dan setelah banjir:
Habiskan waktu bersama keluarga untuk berdiskusi mengapa banjir terjadi dan bagaimana tetap aman saat banjir. Jelaskan bahwa banjir adalah peristiwa alam dan bukan salah siapa-siapa. Gunakan kata-kata sederhana yang dapat dimengerti anak kecil.
Dengan begitu, kerusakan yang terjadi disebabkan oleh banjir bisa diganti.
Gunakan radio atau dengarkan stasiun TV lokal. Dengarkan apa yang harus dilakukan dalam kondisi banjir tersebut. Lakukan evakuasi jika disuruh melakukannya, atau jika merasa tidak aman.
Pejabat terkait dan responden pertama paling mengetahui tentang daerah yang terkena dampak dan paling mengetahui daerah banjir mana yang harus dihindari.
Selama banjir usahakan untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi dan menghindari berdiri atau bermain di genangan banjir.
Jauhkan anak-anak dan hewan peliharaan dari lokasi berbahaya dan air banjir, karena kemungkinan kotor, membawa bakteri, dan rentan terhadap sengatan listrik.
Sering-seringlah mencuci tangan anak (selalu sebelum makan) dan pastikan mereka mandi setelah terkena air banjir atau area yang terkena banjir.
Pastikan utilitas seperti listrik dan pipa ledeng dipulihkan. Ruang tamu dan belajar (misalnya di rumah, sekolah, fasilitas penitipan anak) harus bebas dari bahaya fisik dan lingkungan.
Sebelum anak-anak kembali, area ini harus dibersihkan dan didesinfeksi, bersama dengan semua mainan, pakaian, dll.
Jangan biarkan anak-anak bermain dengan mainan yang sudah terkontaminasi air banjir dan belum didesinfeksi. Bahan yang tidak mudah didesinfeksi, seperti boneka binatang atau bantal, harus dibuang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Banjir biasanya terjadi setelah hujan lebat atau berkepanjangan, atau pencairan salju yang cepat. Dan ketika hal ini terjadi, tidak jarang orang tua merasa panik dan bingung harus melakukan apa agar anak-anak tetap aman.
Dilansir dari Save The Children, berikut ini adalah tips keselamatan yang bisa dilakukan orang tua sebelum, saat, dan setelah banjir:
1. Bicara tentang banjir
Habiskan waktu bersama keluarga untuk berdiskusi mengapa banjir terjadi dan bagaimana tetap aman saat banjir. Jelaskan bahwa banjir adalah peristiwa alam dan bukan salah siapa-siapa. Gunakan kata-kata sederhana yang dapat dimengerti anak kecil.
2. Pertimbangkan asuransi banjir
Dengan begitu, kerusakan yang terjadi disebabkan oleh banjir bisa diganti.
3. Tetap terinformasi
Gunakan radio atau dengarkan stasiun TV lokal. Dengarkan apa yang harus dilakukan dalam kondisi banjir tersebut. Lakukan evakuasi jika disuruh melakukannya, atau jika merasa tidak aman.
4. Ikuti panduan dari otoritas setempat
Pejabat terkait dan responden pertama paling mengetahui tentang daerah yang terkena dampak dan paling mengetahui daerah banjir mana yang harus dihindari.
5. Pindah ke tempat yang lebih tinggi
Selama banjir usahakan untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi dan menghindari berdiri atau bermain di genangan banjir.
6. Jauhkan anak-anak dari air kotor
Jauhkan anak-anak dan hewan peliharaan dari lokasi berbahaya dan air banjir, karena kemungkinan kotor, membawa bakteri, dan rentan terhadap sengatan listrik.
7. Jaga kebersihan anak
Sering-seringlah mencuci tangan anak (selalu sebelum makan) dan pastikan mereka mandi setelah terkena air banjir atau area yang terkena banjir.
8. Sebelum anak-anak kembali ke daerah yang terkena banjir
Pastikan utilitas seperti listrik dan pipa ledeng dipulihkan. Ruang tamu dan belajar (misalnya di rumah, sekolah, fasilitas penitipan anak) harus bebas dari bahaya fisik dan lingkungan.
9. Anak-anak dan remaja tidak boleh terlibat dalam upaya pembersihan
Sebelum anak-anak kembali, area ini harus dibersihkan dan didesinfeksi, bersama dengan semua mainan, pakaian, dll.
10. Bersihkan atau buang mainan yang terkontaminasi
Jangan biarkan anak-anak bermain dengan mainan yang sudah terkontaminasi air banjir dan belum didesinfeksi. Bahan yang tidak mudah didesinfeksi, seperti boneka binatang atau bantal, harus dibuang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)