COMMUNITY
Lestari Moerdijat: Perempuan Papua Harus Berani dan Mampu Terlibat Aktif dalam Proses Pembangunan
Yatin Suleha
Jumat 05 Desember 2025 / 17:36
Jakarta: Kehadiran cendekiawan perempuan Papua menunjukkan bahwa kehadiran perempuan di Papua merupakan bagian dari perempuan Indonesia, untuk sama-sama berjuang mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Mama-mama Papua itu orang hebat dan kuat yang mampu menjaga dan melestarikan budaya dan kearifan lokal di tengah perkembangan zaman yang pesat," buka Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat menjadi pembicara kunci pada Kongres II Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) bertema 'Perempuan Indonesia Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045' di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Desember 2025.
"Ini salah satu bekal perempuan Papua untuk terlibat aktif dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar Lestari Moerdijat lagi.
Hadir dalam acara tersebut Ribka Haluk (Wakil Menteri Dalam Negeri Indonesia), Rosaline Irene Rumaseuw (Ketua Umum Cendekiawan Perempuan Papua/CPP), dan sejumlah pengurus CPP dari berbagai daerah di Indonesia, serta pelajar dan mahasiswa Papua.
Diakui Lestari, saat ini perempuan Indonesia, termasuk di Papua, masih menghadapi beragam tantangan antara lain kemiskinan struktural, ketimpangan gender, beragam ancaman tindak kekerasan, serta ketimpangan ekonomi yang sangat dalam.
.jpeg)
("Indonesia akan maju, bila Papua maju dan bermartabat. Perempuan Papua adalah energi moral untuk tercapainya kemajuan Papua," terang Rerie. Foto: Dok. Istimewa)
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, sejumlah pekerjaan rumah tersebut harus segera diatasi secara bersama-sama.
Para perempuan Papua, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI, harus mampu dan terlibat aktif dalam proses pembangunan di Papua.
Perempuan Papua, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus berani dan mampu mengambil langkah bersama dalam sistem untuk melakukan perubahan.
Kehadiran perempuan dalam suatu sistem, jelas Rerie, memberi perspektif perempuan dalam sistem itu, termasuk dalam tata kelola pemerintahan.
Menurut Rerie, di tengah masih adanya upaya sejumlah pihak untuk memisahkan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kehadiran CPP membuktikan bahwa semangat untuk tetap membangun Papua sebagai bagian dari NKRI semakin kuat.
"Indonesia akan maju, bila Papua maju dan bermartabat. Perempuan Papua adalah energi moral untuk tercapainya kemajuan Papua," pungkas Rerie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
"Mama-mama Papua itu orang hebat dan kuat yang mampu menjaga dan melestarikan budaya dan kearifan lokal di tengah perkembangan zaman yang pesat," buka Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat menjadi pembicara kunci pada Kongres II Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) bertema 'Perempuan Indonesia Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045' di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Desember 2025.
"Ini salah satu bekal perempuan Papua untuk terlibat aktif dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar Lestari Moerdijat lagi.
Baca Juga :
Lestari Moerdijat Dorong Kesiapsiagaan Masyarakat Menyikapi Ancaman Dampak Perubahan Iklim
Hadir dalam acara tersebut Ribka Haluk (Wakil Menteri Dalam Negeri Indonesia), Rosaline Irene Rumaseuw (Ketua Umum Cendekiawan Perempuan Papua/CPP), dan sejumlah pengurus CPP dari berbagai daerah di Indonesia, serta pelajar dan mahasiswa Papua.
Diakui Lestari, saat ini perempuan Indonesia, termasuk di Papua, masih menghadapi beragam tantangan antara lain kemiskinan struktural, ketimpangan gender, beragam ancaman tindak kekerasan, serta ketimpangan ekonomi yang sangat dalam.
.jpeg)
("Indonesia akan maju, bila Papua maju dan bermartabat. Perempuan Papua adalah energi moral untuk tercapainya kemajuan Papua," terang Rerie. Foto: Dok. Istimewa)
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, sejumlah pekerjaan rumah tersebut harus segera diatasi secara bersama-sama.
Para perempuan Papua, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI, harus mampu dan terlibat aktif dalam proses pembangunan di Papua.
Perempuan Papua, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus berani dan mampu mengambil langkah bersama dalam sistem untuk melakukan perubahan.
Kehadiran perempuan dalam suatu sistem, jelas Rerie, memberi perspektif perempuan dalam sistem itu, termasuk dalam tata kelola pemerintahan.
Menurut Rerie, di tengah masih adanya upaya sejumlah pihak untuk memisahkan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kehadiran CPP membuktikan bahwa semangat untuk tetap membangun Papua sebagai bagian dari NKRI semakin kuat.
"Indonesia akan maju, bila Papua maju dan bermartabat. Perempuan Papua adalah energi moral untuk tercapainya kemajuan Papua," pungkas Rerie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)