"Kekhawatiran publik bahwa Jawa akan kekurangan tutupan vegetasi terjawab dengan diakomodasinya hutan rakyat sebagai bagian dari tutupan vegetasi," kata dia.
Dengan hutan rakyat, lanjut Prof San Afri, maka Pulau Jawa memiliki tutupan vegetasi seluas 6,4 juta hektare atau 45 persen. Berasal dari areal Perhutani 1,4 juta hektare, areal hutan rakyat 3 juta hektare, areal konservasi 1 juta hektare, dan areal KHDPK 1 juta hektare.
Dia menyimpulkan hutan rakyat menghasilkan kayu bulat lebih dari 20 juta m3 per tahun. Sementara Perhutani menghasilkan kayu bulat kurang dari 700 ribu m3 per tahun.
"Mari kita melihat pulau jawa dan lingkungan serta ekosistem pulau jawa dalam satu kesatuan utuh pulau dan segala isinya, jangan hanya melihat dari sisi pandang hutan negara," kata San Afri.
Jika dikalkulasi, tambah dia, hutan rakyat dan hutan negara telah menjadikan daya dukung alam lingkungan di Pulau Jawa membaik. Kalkulasi jasa ekosistem penyedia air di Pulau Jawa menunjukkan bahwa hutan negara berada pada kelas tinggi sebagai komponen penyedia jasa air.
Baca: Pemerintah Siapkan Terobosan Selamatkan Hutan Jawa
Hutan rakyat serta kebun campur berada pada kelas sedang sebagai komponen penyedia jasa air di Pulau Jawa. "Tanpa kontribusi hutan rakyat, maka pulau jawa akan mengalami defisit air lebih banyak," katanya.