Waskita Karya. Foto: dok Waskita Karya.
Waskita Karya. Foto: dok Waskita Karya.

Waskita Raup Pendapatan Rp8,04 Triliun di Semester I-2020

Husen Miftahudin • 31 Agustus 2020 14:24
Jakarta: PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT membukukan pendapatan usaha konsolidasian sebesar Rp8,04 triliun di semester I-2020. Segmen jasa konstruksi masih menjadi penopang capaian tersebut dengan total pendapatan mencapai Rp7,36 triliun, sementara sisanya disumbangkan oleh segmen properti dan hotel, beton pracetak, jalan tol, serta infrastruktur lainnya.
 
Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengatakan sektor konstruksi secara umum menghadapi tantangan yang cukup berat pada tahun ini akibat meluasnya dampak pandemi covid-19. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan sejumlah proyek konstruksi berhenti progresnya untuk sementara waktu.
 
"Memasuki masa PSBB transisi, speed project sudah hampir kembali ke level 100 persen, jauh lebih baik dibandingkan Maret hingga Juni," ujar Taufik dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin, 31 Agustus 2020.

WSKT juga membukukan arus kas bersih positif dari aktivitas operasi sebesar Rp1,7 triliun. Pencapaian ini didukung oleh penerimaan kas dari pembayaran termin proyek yang dikerjakan dengan skema turnkey (contractor pre financing) maupun progres payment dengan total mencapai Rp12 triliun.
 
"Target kami hingga akhir tahun penerimaan termin proyek bisa mencapai Rp31 triliun sampai Rp33 triliun. Kami juga sedang mengupayakan agar beberapa proyek yang semula menggunakan skema turnkey dapat diubah skema pembayarannya menjadi progres payment," terangnya.
 

 
Taufik mengungkapkan saat ini likuiditas menjadi salah satu prioritas utama perusahaan. Semua potensi kas masuk sudah dipetakan dan akan dikawal agar sesuai dengan timeline yang dibuat. "Kami percaya semua kewajiban kepada kreditur di kuartal ketiga dan keempat dapat terselesaikan secara tepat waktu," harap dia.
 
Sebagai langkah efisiensi, WSKT juga melakukan optimalisasi belanja modal sekitar 45 persen dari target awal 2020 sebesar Rp19 triliun. Fokus belanja modal tahun ini akan digunakan untuk menyelesaikan sisa ruas tol yang dimiliki perseroan.
 
Taufik pun menyebut bahwa penyelesaian ruas jalan tol investasi menjadi fokus dari WSKT. Melalui anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road, WSKT memiliki investasi pada 16 ruas jalan tol di mana 10 ruas telah beroperasi secara penuh maupun parsial, sementara lima ruas lainnya dalam proses pembangunan.
 
"Kami fokus untuk menyelesaikan seluruh ruas tol investasi agar ruas-ruas ini dapat segera masuk ke pipeline divestasi. Kebanyakan calon investor lebih tertarik pada ruas yang telah beroperasi karena tidak ada risiko pembebasan lahan atau risiko konstruksi," tutur Taufik.
 

 
Dia menambahkan, perusahaan saat ini tengah melaksanakan proses pelepasan lima hingga tujuh ruas jalan tol. Ruas tol tersebut, yakni ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu dan ruas Cibitung-Cilincing.
 
Menurutnya, WSKT akan mengundang partner strategis maupun melepas ruas tol melalui penerbitan instrumen ekuitas. Manajemen memperkirakan akan dapat mengurangi utang berbunga hingga Rp20 triliun.
 
"Lima hingga tujuh ruas itu sudah punya calon investor, saat ini mereka sedang melakukan proses due diligence. Kami harap seluruh prosesnya bisa selesai di semester kedua," harap Taufik.
 
Per 30 Juni 2020, WSKT masih memiliki total kontrak dikelola sekitar Rp46 triliun yang dapat diproduksi menjadi pendapatan. Total kontrak tersebut terdiri dari sisa nilai kontrak sebesar Rp38 triliun dan nilai kontrak baru sebesar Rp8,13 triliun.
 
Selama enam bulan pertama 2020, WSKT telah menandatangani kontrak baru untuk pembangunan proyek infrastruktur seperti Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo seksi 4, Tol Ciawi-Sukabumi seksi 3 dan 4, jaringan irigasi rentang, pembangunan perkuatan pantai DKI Jakarta, dan pembangunan beberapa fasilitas kesehatan penanggulangan covid-19.
 
"Spesialisasi kami memang di pembangunan infrastruktur khususnya konektivitas dan sumber daya air. Dalam waktu dekat, kami akan melakukan ekspansi dengan membawa pengalaman dan keahlian kami ke pasar internasional," tutup Taufik. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan