Dalam kondisi tersebut, kata Darwan, manajemen TIE mulai menunjuk konsultan membantu mengatasi kesulitan perseroan serta membantu membuat program restrukturisasi yang
bear. Sedangkan para
lenders setuju untuk mengangkat konsultan untuk kepentingan mereka.
Di tengah proses itu, pada kuartal III pada 2020, TIE mengajukan program relaksasi ke kreditur sindikasi, yaitu permohonan untuk tidak membayar bunga dan tidak membayar pokok selama 3 bulan. "Sambil menunggu hasil program restruskturisasi hutang secara keseluruhan," kata dia.
Darwan menyebut dalam operasional sehari-hari semua
revenue dari TIE dan anak usahanya di-
trap di akun Bank Mandiri. Masalah utama yang terjadi adalah setiap
revenue yang masuk akan dipotong sebesar 21 persen baru sisanya di lepas ke akun operational. Tujuan pemotongan ini adalah untuk nantinya membayar bunga dan angsuran pokok.
Dalam situasi usaha yang sulit, pemotongan ini menjadi jelas sangat memberatkan perseroan. Dia menjelaskan TIE yang tadinya bisa menambah pendapatan dengan trading atau beli batu bara di mulut tambang menjadi kesulitan.
Di tengah pemotongan yang memeberatkan itu, kata Darwan, program relaksasi yang diminta akhirnya disetujui. "Hal ini sangat membantu, namun sayangnya relaksasi hanya berjalan selama 3 bulan. Setelah itu disetop lagi," kata dia.
Pada Desember 2020, TIE dengan dibantu konsultan mengajukan usulan proposal restrukturisasi ke kreditur sindikasi. Pada dasarnya usulan tesebut meminta tenor menjadi 10 tahun dan memohon program relaksasi 2 tahun yang hanya membayar bunga minim saja.
Darwan menyebut konsultan yang ditunjuk kreditur sindikasi mencoba membuat rumusan untuk mencari titik tengah restrukturisasi dengan klausul tenor menjadi 7 tahun di mana 2 tahun pertama pembayaran bunga dan angsuran yang minim, kreditur sindikasi akan menempatkan Credit Restructuring Officer (CRO) untuk memonitor keria TIE, dan kreditur sindikasi mensyaratkan penjualan aset-aset TIE di luar jalan hauling dan pelabuhan.
Darwan menegaskan posisi saat ini pihaknya masih terus bernegosiasi dengan kreditur sindikasi. Khususnya Bank Mandiri, terkait proposal restrukturisasi.
"Pada dasarnya TIE tidak keberatan dengan usulan konsultan dari kreditur sindikasi," ujarnya.