Cek utang
Terkait hal ini perlu mengecek utang apa saja yang ada. Kemudian prioritaskan bayar utang dengan bunga yang paling tinggi agar meringankan beban utang yang harus dibayarkan pada bulan selanjutnya. Jika utang menggunung, segera dilunasi, jika perlu jual aset untuk membayar utang tersebut."Jadi kalau ada masalah dengan utang, jangan lompat mau investasi dulu. Sebelum berinvestasi, beresin dulu utangnya. Kalau utang KPR, KPA, enggak masalah, bayar saja sampai lunas. Tapi kalau utang kartu kredit atau pinjaman online, itu harus dibunuh dan segera dilunasi," tegas dia.
Ligwina membeberkan tiga langkah solusi utang, yakni setop, cari, dan lakukan. Pertama, setop penggunaan kartu kredit atau aplikasi pinjaman online, setop utang tambahan, dan setop pengeluaran gaya hidup yang bersifat hedon atau foya-foya.
Kedua, cari penghasilan seperti bonus atau THR untuk bayar utang. Kemudian cari dan jual aset atau barang-barang yang masih bernilai untuk dijual di bazar, serta cari penghasilan tambahan.
Terakhir lakukan. Bayar utang di awal saat terima gaji, prioritaskan bayar utang dengan bunga paling tinggi, terapkan budget bulanan dan lakukan monitoring, serta negosiasi dan minta keringanan dengan pihak pemberi pinjaman.
Meski demikian, Ligwina tak antiutang. Menurutnya berutang diperbolehkan asal hati-hati dan memenuhi sejumlah unsur. Pertama, boleh berutang asalkan ada lawannya berupa pembiayaan aset. Kedua, periode cicilan minimal usahakan sama dengan periode penggunaan aset. Ketiga, sanggup membayar cicilan.
"Misalnya gini, kalau kita mau utang, jadi apa? Apakah jadi mobil, motor, atau rumah, harus jelas sehingga ada lawannya. Cicilannya ini juga harus jelas, kalau mobilnya dipakai tiga tahun, maka dicicilnya tiga tahun. Terakhir, apakah kita mampu bayar atau enggak, dalam hal ini pakai patokan rasio kesehatan pengelolaan keuangan yaitu maksimal 30 persen dari penghasilan," ungkapnya.
Memiliki dana darurat
Dana darurat merupakan dana yang disiapkan khusus, disimpan terpisah, dan tidak terganggu gugat sebagai jaring pengaman yang dapat dicairkan dalam keadaan darurat dan penyeimbang portofolio investasi. Idealnya dana darurat dikumpulkan dari penghasilan bulanan.Dana darurat digunakan ketika berhenti bekerja (PHK/meninggalkan pekerjaan utama), situasi krisis finansial, atap rumah bocor, ekses tagihan rumah sakit, kendaraan mengalami kecelakaan, biaya pemakaman, investasi tujuan finansial yang belum memenuhi target, keluarga dekat butuh pertolongan, dan lain sebagainya.
Adapun kebutuhan dana darurat didasarkan pada profil pribadi. Jika lajang, maka dana darurat yang perlu disiapkan adalah sebanyak empat kali dari pengeluaran bulanan. Jika menikah, maka enam kali pengeluaran bulanan untuk menanggung dua orang.
Jika sudah berkeluarga dan memiliki satu anak, maka dana darurat yang dibutuhkan adalah sembilan kali pengeluaran rutin bulanan. Sedangkan jika sudah berkeluarga dan memiliki dua anak atau lebih, maka dibutuhkan 12 kali pengeluaran bulanan.
"Ini hanya teori, tapi mari kita menyiapkan dana darurat ini walaupun cuma satu kali, dua kali tiga kali. Jadi kalau enggak mau 12 kali tidak masalah, tapi punya satu kali atau dua kali itu akan sangat membantu," ucap Ligwina.