Jakarta: Berita populer di kanal ekonomi kembali didominasi oleh pemberitaan luar negeri. Adapun informasi mengenai dampak invasi Rusia ke Ukraina hingga sanksi Barat terhadap negara Beruang Merah itu paling banyak dibaca pada Jumat, 4 Maret 2022.
Masih ada berita lainnya yang juga masuk dalam daftar populer harian ekonomi Medcom.id. Berikut rangkuman berita selengkapnya:
1. Rubel Rusia Jatuh ke Level Terendah Baru
Rubel Rusia merosot ke rekor terendah baru terhadap dolar pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Fitch dan Moody's menurunkan peringkat utang negara Rusia menjadi status 'sampah'. Bank sentral Rusia dan kementerian keuangan telah gagal menghentikan penurunannya.
Baca selengkapnya di sini
2. DJP Pastikan Data Wajib Pajak Aman
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memastikan data DJP termasuk data wajib pajak yang disimpan oleh DJP dalam kondisi aman dan dapat diakses sebagaimana biasanya. Saat ini, kebocoran data (leak) diduga berasal dari perangkat pengguna (user) yang terinfeksi malware.
Baca selengkapnya di sini
3. Harga Emas Terkerek Walau Dipicu Konflik Rusia dan Ukraina
Harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), bangkit dari penurunan sehari sebelumnya saat dilanda aksi ambil untung. Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD13,6 atau 0,71 persen menjadi USD1.935 per ons.
Baca selengkapnya di sini
4. BUMN Telah Distribusikan Lebih dari 500 Ribu Liter Minyak Goreng
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) bagian dari holding BUMN pangan, ID FOOD kembali melakukan pendistribusian minyak goreng di sejumlah wilayah. Hingga awal Maret, pihaknya telah mendistribusikan minyak goreng lebih dari 500 ribu liter di pasar pasar tradisional, mulai Aceh sampai Jember Jawa Timur.
Baca selengkapnya di sini
5. Invasi Rusia ke Ukraina Guncang Harga Batu Bara hingga Nikel
Invasi Rusia ke Ukraina mengguncang pasar komoditas global, mulai dari harga batu bara hingga nikel. Pasalnya, ekspor komoditas Rusia terhambat sanksi dari negara barat. Harga logam, seperti nikel telah mencapai level tertinggi sejak sepuluh tahun terakhir, yakni menembus USD26.505 per ton.
Baca selengkapnya di sini
Masih ada berita lainnya yang juga masuk dalam daftar populer harian ekonomi Medcom.id. Berikut rangkuman berita selengkapnya:
1. Rubel Rusia Jatuh ke Level Terendah Baru
Rubel Rusia merosot ke rekor terendah baru terhadap dolar pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Fitch dan Moody's menurunkan peringkat utang negara Rusia menjadi status 'sampah'. Bank sentral Rusia dan kementerian keuangan telah gagal menghentikan penurunannya.
Baca selengkapnya di sini
2. DJP Pastikan Data Wajib Pajak Aman
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memastikan data DJP termasuk data wajib pajak yang disimpan oleh DJP dalam kondisi aman dan dapat diakses sebagaimana biasanya. Saat ini, kebocoran data (leak) diduga berasal dari perangkat pengguna (user) yang terinfeksi malware.
Baca selengkapnya di sini
3. Harga Emas Terkerek Walau Dipicu Konflik Rusia dan Ukraina
Harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), bangkit dari penurunan sehari sebelumnya saat dilanda aksi ambil untung. Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD13,6 atau 0,71 persen menjadi USD1.935 per ons.
Baca selengkapnya di sini
4. BUMN Telah Distribusikan Lebih dari 500 Ribu Liter Minyak Goreng
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) bagian dari holding BUMN pangan, ID FOOD kembali melakukan pendistribusian minyak goreng di sejumlah wilayah. Hingga awal Maret, pihaknya telah mendistribusikan minyak goreng lebih dari 500 ribu liter di pasar pasar tradisional, mulai Aceh sampai Jember Jawa Timur.
Baca selengkapnya di sini
5. Invasi Rusia ke Ukraina Guncang Harga Batu Bara hingga Nikel
Invasi Rusia ke Ukraina mengguncang pasar komoditas global, mulai dari harga batu bara hingga nikel. Pasalnya, ekspor komoditas Rusia terhambat sanksi dari negara barat. Harga logam, seperti nikel telah mencapai level tertinggi sejak sepuluh tahun terakhir, yakni menembus USD26.505 per ton.
Baca selengkapnya di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News