Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Euforia Vaksin Covid-19

Angga Bratadharma • 08 Desember 2020 11:15
VAKSIN covid-19 yang dinanti-nantikan akhirnya tiba di Indonesia. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin covid-19 buatan Sinovac itu disebut sebagai harapan baru penanganan virus berbahaya di Tanah Air. Kedatangan vaksin tersebut pun memunculkan euforia di perekonomian, terutama terlihat dari reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan.
 
Berdasarkan catatan Medcom.id, Selasa, 8 Desember 2020, pesawat yang membawa vaksin covid-19 mendarat di Tanah Air pada Minggu, 6 Desember, sekitar pukul 21.25 WIB di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Vaksin itu dibawa oleh maskapai Garuda Indonesia dengan jenis Boeing 777-300ER.
 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan vaksin itu telah diuji secara klinis di Bandung, Jawa Barat, sejak Agustus 2020. Pemerintah masih mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin yang bakal tiba pada Januari 2021. Adapun vaksin covid-19 Sinovac tersebut merupakan produk jadi.

Selain itu, Indonesia juga akan menerima 15 juta dosis vaksin pada Desember 2020 dan 30 juta dosis vaksin dalam bentuk baku curah yang akan diproses oleh PT Bio Farma (Persero). Meski demikian, vaksinasi belum bisa dimulai. Sebab, masih ada serangkaian tahapan yang perlu dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto sudah mengesahkan enam vaksin covid-19 yang digunakan di Indonesia yang salah satunya Sinovac. Hal itu tertuang dalam Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksin Virus Disease 2019 (Covid-19). Keputusan itu berlaku pada Kamis, 3 Desember 2020.
 
Euforia Vaksin Covid-19
 
"Menetapkan jenis vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, PFizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd sebagai vaksin covid-19 yang dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia," tulis Kepmenkes.
 
IHSG menguat
 
Indeks Harga Saham Ga­bung­an (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat seiring dengan euforia kedatangan vaksin covid-19 di Indonesia. IHSG ditutup menguat 120,28 poin atau 2,07 persen ke posisi 5.930,76. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 20,07 poin atau 2,19 persen ke posisi 936,32.
 
Dilihat secara rinci, saham-saham emiten farmasi langsung merespons datangnya 1,2 juta dosis vaksin covid-19 ke Indonesia. Berdasarkan data RTI, Senin, 7 Desember 2020, saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Indofarma Tbk (INAF) meroket hingga 14 persen.
 
Saham INAF hingga pukul 10.15 WIB tercatat melonjak 14,75 persen atau 500 poin ke level Rp3.890 per saham. Nilai transaksi saham INAF tercatat Rp88,84 miliar dengan volume sebanyak 22,82 juta saham. Sementara saham KLBF tercatat naik tipis 1,69 persen atau 25 poin dari posisi penutupan perdagangan kemarin ke level Rp1.500 per saham.
 
Sedangkan emiten KAEF melambung 13,24 persen atau 470 poin ke level Rp4.020 per saham. Nilai transaksi saham KAEF tertinggi dibandingkan KLBF dan INAF yakni mencapai Rp292,57 miliar dengan volume saham yang ditransaksikan sebanyak 72,19 juta saham.
 
"Penguatan IHSG dipicu adanya euforia terkait dengan kedatangan sebanyak 1,2 juta vaksin covid-19 buatan Sinovac dari Tiongkok ke Indonesia dengan pesawat Garuda Indonesia," kata Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan