Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Mendorong Pemulihan Ekonomi Lewat Petani

Angga Bratadharma • 01 September 2020 14:00

"Struktur PDB Indonesia tidak banyak berubah, bahwa 65 persen PDB Indonesia itu dipengaruhi oleh lima sektor yang besar yaitu industri, pertanian, perdagangan, konstruksi dan pertambangan. Sayangnya pada kuartal II ini hanya satu yang tumbuh positif yaitu pertanian, sementara empat sektor besarnya mengalami kontraksi," kata dia.
 
Penyumbang Terbesar Pertumbuhan
 
Data milik BPS itu tidak hanya berupa angka, karena realisasinya juga terlihat di lapangan. Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) HM Nurdin Abdullah, misalnya, menyebutkan sektor pertanian yang merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di Sulsel masih tetap tumbuh. Kondisi itu terjadi meskipun di tengah pandemi covid-19.
 
Ia mengaku pertanian menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Sulsel, bahkan juga dilakukan ekspor ke sejumlah negara tujuan di antaranya Jepang, Tiongkok, dan Singapura. "Khusus tanaman padi, menghasilkan surplus beras sekitar 2,5 juta ton, yang sebagian untuk kebutuhan logistik korban bencana alam maupun operasi pasar Perum Bulog," kata Nurdin

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Toddopuli, Kabupaten Maros, Daeng Badillah mengatakan sebagian besar petani di Kabupaten Maros, masih panen saat ini. "Ini adalah musim panen kedua sepanjang 2020 dan hasilnya sangat bagus karena tidak terdampak banjir seperti pada musim panen sebelumnya yang masih tinggi curah hujannya," tuturnya.
 
Namun, ia mengatakan, saat panen harga di tingkat petani cenderung menurun. Karena itu pemerintah harus dapat menjaga harganya, sehingga petani juga dapat menikmati hasil jerih payahnya. "Kami meminta harga produk petani tidak dibeli di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET)," ucapnya.
 
Tidak hanya di Sulsel. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengungkapkan sektor ekonomi yang paling tangguh terhadap covid-19 di wilayahnya adalah pertanian, terutama yang dijalankan dengan sistem industri teknologi 4.0.
 
Menurut Emil, sapaan akrabnya, selama masa pandemi covid-19, hampir semua sektor ekonomi mengalami kemerosotan. Namun tidak berlaku bagi pertanian yang menggunakan teknologi 4.0. Salah satu wilayah yang dinilai mampu menciptakan pertanian dengan sistem industri teknologi adalah Cirebon.
 
Adapun sistem pertanian 4.0, kata Emil, bisa digerakkan melalui aplikasi. Seperti yang telah dilakukan di wilayah Kabupaten Indramayu, para peternak memberi makan ikan hanya melalui aplikasi. Selain Indramayu, para nelayan di Sukabumi juga sudah menggunakan aplikasi pendukung dalam operasi penangkapan ikan agar langsung tepat sasaran.
 
Pun petani yang menggarap lahan menyemprotkan pupuk menggunakan kapal tanpa awak atau drone. "Ada juga di Bandung, petaninya jual beli langsung online (daring), jadi tidak melalui tengkulak lagi," jelas Emil.
 
Turut Terdampak
 
Meski sektor pertanian berprestasi saat pandemi covid-19, namun Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian turut terdampak pandemi covid-19 yang terjadi secara global. Syahrul mengatakan setidaknya ada 2,7 juta petani dalam kategori miskin yang perlu mendapat perhatian khusus.
 
Jumlah tersebut terdiri dari petani penggarap dan buruh tani yang memang kebanyakan hanya menjadi pekerja di ladang milik orang lain. Berangkat dari hal itu, pemerintah pun telah menggulirkan berbagai macam bantuan untuk para petani ini. Misalnya saja melalui bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
 
Dirinya mengatakan ada sekitar Rp22 triliun yang dialokasikan untuk KUR di sektor pertanian. Selain itu juga alokasi bantuan sosial (bansos) yang diberikan melalui Kementerian Sosial (Kemensos) serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
 
"Kita fasilitasi kredit, bantuan sosial melalui Kemendes dan Kemensos. Kita koordinasi," jelas dia.
 
Dorong Milenial ke Pertanian
 
Guna memaksimalkan pertumbuhan sektor pertanian sekaligus mewujudkan ketahanan pangan, pemerintah juga mengajak anak-anak muda milenial untuk terjun ke dunia pertanian. Hal itu sekaligus menjadi wirausaha muda pertanian yang memberikan kontribusi besar bagi upaya pemenuhan kebutuhan pangan di Tanah Air.
 
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda. "Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia," katanya.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan