Jika biasanya hal-hal baru dimulai atau dimunculkan pada awal tahun sebagai resolusi, tampaknya tidak demikian dengan yang dilakukan Presiden Jokowi. Perubahan atau langkah baru dilakukan di akhir tahun dengan merombak beberapa menteri di kabinetnya dengan harapan bisa memaksimalkan pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Medcom.id, Selasa, 29 Desember 2020, usai perombakan di kabinetnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik enam menteri dan lima wakil menteri (wamen) di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu, 23 Desember 2020. Pelantikan berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Para menteri dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 133 Tahun 2020 tentang Pengisian dan Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024. Sedangkan pengangkatan wamen berdasarkan Keppres Nomor 76 Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.
Enam menteri baru yang didatangkan Jokowi di akhir tahun ini yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Kemudian, lima wamen yakni Wamen Pertahanan Letjen TNI Muhammad Herindra, Wamen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury, Wamen Kementerian Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Wamen Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, dan Wamen Kementerian Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej.
Tuntaskan covid-19
Lebih lanjut, kehadiran menteri baru di akhir tahun ini dihadapkan pada tantangan teramat besar. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, misalnya, mendapat tugas berat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena diminta menuntaskan masalah covid-19 di Tanah Air.
Presiden Jokowi ingin virus korona segera hilang dan agar semua murid bisa kembali sekolah. Selain itu, harapannya supaya para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa membuka kembali usahanya. Tantangan tersebut sangat berat lantaran kasus covid-19 terus melonjak akhir-akhir ini.

Sumber: covid19.go.id
"Bapak Presiden minta agar segera bisa menangani masalah covid-19 ini dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya. Agar semua keluarga kita bisa kembali bersilaturahmi, dan agar seluruh rakyat Indonesia bisa hidup normal kembali," ujar Budi.
Karena tugasnya tidak mudah, mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini meminta dukungan berbagai pihak. Mulai dari asosiasi dokter, rumah sakit, hingga akademisi. "Masalah ini adalah masalah yang sangat tidak mungkin kami lakukan sendiri, yang harus kami lakukan secara inklusif serta gotong royong," ujarnya.