Ilustrasi. FOTO: MI/Agus Mulyawan
Ilustrasi. FOTO: MI/Agus Mulyawan

Menggapai Cita-Cita Ekosistem Kendaraan Listrik

Angga Bratadharma • 26 Agustus 2021 14:42

Indonesia disegani di industri mobil listrik
 
Presiden Joko Widodo pun optimistis Indonesia akan disegani dalam industri mobil listrik dunia. Hal itu bukan isapan jempol semata karena kemampuan RI dalam mengembangkan industri baterai lithium sebagai komponen utama mobil listrik.
 
Saat ini sejumlah perusahaan global seperti LG Energy Solution Ltd berminat investasi sebesar USD9,8 miliar untuk membangun industri baterai terintegrasi. Hal yang sama dilakukan Contemporary Amperex Technology Co Limited dengan investasi USD5,2 miliar.
 
"Ini menjadi sinyal Indonesia akan menjadi motor perkembangan industri di masa depan yang berpengaruh dan disegani," kata Jokowi.
 
Tak hanya itu, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain besar di industri mobil listrik karena memiliki modal kekayaan alam yang luar biasa. Untuk itu, Presiden mendorong Indonesia untuk masuk dalam global supply chain.
 

"Industri baterai lithium dari kekayaan kita sendiri serta industri mobil listrik dalam skala besar kita upayakan agar segera beroperasi di Indonesia," jelas dia.
 
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berpandangan pengembangan industri mobil listrik di Tanah Air bisa mengubah cara pandang dunia kepada Indonesia termasuk dari aspek investasi. Apalagi banyak investor yang berencana masuk ke Indonesia.
 
"Ini sudah kita teken, LG investasi mulai dari tambang, smelter, procurement, baterai sel, sampai dengan mobil karena bekerja sama dengan Hyundai. Ini bisa mengubah persepsi dunia kepada negara kita," kata Bahlil.

Selain dua perusahaan tadi, Bahlil menyebut masih ada Tesla Inc dan Badische Anilin-und Soda-Fabrik (BASF) yang masing-masing akan membangun sistem mobil listrik dan industri prekursor serta katoda. Artinya industri mobil listrik dalam negeri akan dibangun mulai dari hulu maupun hilir.  
 
Tarif listrik lebih murah
 
Guna menggapai ekosistem kendaraan listrik, pemerintah tidak setengah-setengah. Dari aspek tarif listrik, misalnya, pemerintah memberikan tarif listrik yang murah bagi para pengguna KBLBB. Bahkan, Arifin mengklaim, tarif listrik di Indonesia lebih murah ketimbang negara lain dan hanya lebih tinggi dari Tiongkok.
 
Ia menjelaskan tarif listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk layanan khusus dikenakan sebesar Rp1.644-Rp2.466,7 per kilowatt hour (kWh). Selain tarif listrik yang murah, penggunaan KBLBB juga bisa menghemat biaya energi atau bahan bakar hingga empat kali lipat ketimbang menggunakan kendaraan konvensional Berbahan Bakar Minyak (BBM).
 
Hal ini telah dibuktikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebelumnya yang bahkan mengatakan penghematannya bisa mencapai lima kali lipat. "Dari Jakarta ke Bali kalau biaya BBM untuk mobil mencapai Rp1,1 juta, dengan mobil listrik hanya Rp200 ribu," jelas Erick.
 
Selain itu, PT PLN (Persero) pun memberikan potongan harga 30 persen bagi pengguna KBLBB. Diskon tarif diberikan bagi pengguna yang melakukan pengisian daya kendaraan listrik di rumah pada pukul 22.00 WIB-05.00 WIB (tujuh jam) dengan layanan home charging yang terkoneksi dengan PLN.
 

 


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan