Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Covid-19 (Masih) Mengintai

Angga Bratadharma • 20 April 2021 13:56

Koordinator Produk Riset Covid-19 Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan perjalanan riset vaksin Merah Putih Unair merupakan perjalanan panjang dan melibatkan tim besar. Perjalanan panjang dimulai dari pengumpulan kandidat vaksin yang setidaknya ada delapan platform. Sampai akhirnya mengambil tiga platform, yakni classical, next generation, dan inactivated virus.
 
"Semuanya intinya untuk mendapatkan bagian protein dari virus yang merupakan bagian antigen dan disuntikkan untuk tubuh kita mendapatkan antibodi," tuturnya.
 
Terkait efektivitas vaksin terhadap variasi baru covid-19, ia menambahkan, desain vaksin sudah disiapkan untuk mengantisipasi varian baru yang muncul dari berbagai negara. "Munculnya varian baru di tempat lain sudah diantisipasi oleh tim peneliti. Strain kita sudah siapkan agar efikasi vaksin tinggi dan bisa mengantisipasi varian baru," ucapnya.

Lonjakan tertinggi
 
Terlepas dari program vaksinasi covid-19 di seluruh dunia, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mencatat, jumlah kasus virus tersebut bertambah sebanyak 5,2 juta secara global di sepanjang pekan kemarin. Ini merupakan lonjakan tertinggi kasus covid-19 dalam sepekan sejak awal pandemi.
 
WHO mencatat mayoritas tambahan infeksi covid-19 sepanjang pekan kemarin berasal dari kawasan Eropa, Amerika, dan Asia Tenggara -berjumlah masing-masing 1,62 juta, 1,52 juta, dan 1,51 juta.
 
Covid-19 (Masih) Mengintai
 
Negara-negara di Mediterania Timur menyumbang total 386.176 kasus pekan kemarin, sementara di Pasifik Barat -termasuk Selandia Baru- mencatat 128.176 kasus, dan di benua Afrika sebanyak 54.297. Tedros mengatakan kasus covid-19 terus melonjak selama delapan pekan berturut-turut.
 
"Angkanya sempat menurun selama enam pekan pada Januari dan Februari lalu," ucap Tedros, dilansir dari laman stuff.co.nz, Selasa, 20 April 2021.
 
Ia menilai program vaksinasi global, dengan total vaksin yang telah diberikan mencapai 792.796.083 dosis, belum mampu meredam penyebaran covid-19 secara signifikan. Menurut WHO, Amerika Serikat masih menjadi negara teratas dengan jumlah kasus terbanyak covid-19 sepanjang pandemi, yakni di angka 31,31 juta.
 
Dua negara di bawahnya adalah India dan Brasil dengan jumlah 15,06 juta dan 13,9 juta. Sementara itu, remaja aktivis lingkungan Greta Thunberg diundang sebagai tamu dalam konferensi pers di WHO. Dalam kesempatan itu, mengenai pandemi Covid-19, ia mengecam kesenjangan vaksin antara negara kaya dan miskin.
 
Ia mendesak semua negara, perusahaan vaksin, dan komunitas global untuk meningkatkan usaha mereka dalam memerangi kesenjangan vaksin covid-19. "Sangat tidak etis ketika negara-negara berpenghasilan tinggi mampu memvaksinasi warga mereka, sementara negara penghasilan menengah hingga rendah kesulitan melakukan hal tersebut," kata Thunberg.
 
Indonesia berpotensi seperti India
 
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap tiga faktor yang dapat menyebabkan Indonesia mengalami pandemi covid-19 seperti di India. Perlu diketahui, 'Negara Anak Benua' tersebut tengah mengalami lonjakan kasus covid-19 yang signifikan.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan