"(22 April) adalah peringatan ke-50 tahun Hari Bumi dan lebih dari satu miliar orang akan memperingatinya secara global. Sangat pantas bagi saya merayakan Hari Bumi di Indonesia. Sebuah negara yang berada di teratas terkait keragaman alam," imbuhnya.
Sebagai negara kepulauan, seperti halnya Inggris, Indonesia terancam akan meningkatnya permukaan laut. Indonesia dihadapkan pada ancaman kerusakan lingkungan lainnya, seperti hancurnya terumbu karang.
Banyak bukti memperlihatkan, masyarakat bisa meningkatkan ekonomi sekaligus melindungi lingkungan di saat bersamaan. Kadang cara ini lebih cepat dan murah untuk dilakukan.
Energi terbarukan saat ini dianggap lebih mudah dibanding bahan bakar dari fosil. Itu sebabnya manusia harus menggunakan sumber daya secara efisien mungkin. Energi bersih berarti pula udara dan air yang bersih. Di lain pihak, menunda tindakan mengatasi perubahan iklim akan menimbulkan akibat yang lebih besar di masa mendatang.
"Sukses dalam konteks berarti semua negara di dunia bisa memberikan masukan baru untuk mengurangi emisi yang memengaruhi atmosfer dan pada akhirnya menyebabkan perubahan iklim,” kata Dubes Jenkins.
Mencapai net zero emission
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan, Pemerintah Indonesia terus berupaya mencari cara untuk mempercepat pencapaian net zero emission. Dalam peta jalan yang telah dibuat, Indonesia menargetkan bisa mencapai net zero emission pada 2060.
Dalam acara Media Group News Summit Series bertajuk 'Indonesia Green Summit 2021', Siti mengatakan pihaknya bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta stakeholder di sektor energi seperti PT Pertamina, PT PLN, Dewan Energi Nasional (DEN) beserta dunia usaha, mencapai net zero emission lebih awal menuju 2060.
"Indonesia berusaha mencari peluang untuk mempercepat pencapaian net zero emission di 2060 atau bahkan lebih cepat," kata Siti.
%20bumi.jpg)
Adapun Indonesia baru saja menyampaikan dokumen strategi jangka panjang atau Long Term Strategy (LTS) dan Long Carbon and Climate Resilience (LCCR) 2050 seperti yang dimandatkan dalam Perjanjian Paris pada negara-negara di dunia sebagai upaya bersama untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
LTS dan LCCR 2050 merefleksikan arahan jangka panjang yang akan menjadi pedoman dalam implementasi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Dokumen tersebut menegaskan pencapaian untuk menuju net zero emission akan dicapai dengan tetap mempertimbangkan kondisi ekonomi yang bertumbuh.
Dokumen LTS LCCR 2050 disusun berdasarkan kondisi perekonomian, dan dengan mempertimbangkan semakin menurunnya kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta dengan meyakini pembelajaran atas rentannya kondisi sosio global menghadapi pandemi covid-19 dan tetap optimistis mengacu pada prospek pemulihan pascapandemi.
"Serta kebijakan nasional seluruh sektor saat ini sampai 2050," ujar dia.
Jakarta tenggelam
Adapun berita paling baru terkait ancaman perubahan iklim adalah prediksi Kota Jakarta bakal tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Tak main-main, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden turut menyinggung prediksi kemungkinan Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan.
Ia menyinggung kondisi Jakarta dalam pidato mengenai perubahan iklim di kantor Direktorat Intelijen Nasional AS pada Selasa, 27 Juli lalu. Biden mengatakan, perubahan iklim menjadi salah satu ancaman terbesar Kementerian Pertahanan AS saat ini.