Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Pandemi dan Arah Transformasi Digital

Angga Bratadharma • 23 Agustus 2021 13:12

 
Kunci peluang usaha
 
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan ada peluang usaha dan potensi penciptaan lapangan kerja yang dapat dimanfaatkan di masa pandemi covid-19. Peluang tersebut terbilang besar dan perlu dioptimalkan guna bertahan dan meningkatkan daya saing.
 
Di antaranya, jelas Sandiaga, perkembangan ekonomi digital yang dimulai dari pengembangan aplikasi, permainan daring, pertemuan daring, hingga bisnis daring atau e-commerce yang bertumbuh hingga 80 persen sejak pandemi mewabah di Indonesia. Menurutnya pandemi mengakibatkan adanya efisiensi.
 
"Bayangkan lebih dari 3.000 orang mengikuti acara ini dengan kualitas seperti ini (baik), bahwa interaksinya ini bisa one on one. Ini adalah kualitas dari interaksi yang timbul akibat pandemi," ungkapnya.

Dia menyatakan, penggunaan aplikasi pertemuan daring seperti Zoom dapat memudahkan setiap orang untuk hadir tanpa terbatas jarak dan ruang. Penggunaan aplikasi diakuinya menambah kualitas seminar, di antaranya memudahkan presentasi lewat file, foto, video, hingga komunikasi antara pembicara dengan peserta.
 

Pandemi covid-19 harus dijadikan momentum pengembangan ekonomi kreatif digital mengingat melimpahnya potensi digital di Tanah Air. Seperti data yang menyebutkan lebih dari delapan juta unit usaha kreatif di Indonesia sudah masuk dalam ekosistem digital. Selain itu, pengguna internet kini mencapai 160 juta orang dengan persentase 59 persen pengguna media sosial.
 
"Milenial mendominasi, hal ini menjadikan bonus demografi nyata," tutur dia.
 
Berdasarkan hal tersebut, pihaknya terus mendorong ekonomi kreatif digital dalam membangkitkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) nasional. Di antaranya melalui peningkatan sumber daya manusia guna menciptakan produk yang memiliki nilai dan berdaya jual tinggi.
 
"Peluang wirausaha muda ada di depan mata, dan saya yakin kalian semua berpeluang menjadi pengusaha sukses," jelas dia.
 
Tingkatkan produktivitas masyarakat
 
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim, pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. "Pada 2020, nilai transaksi perdagangan digital Indonesia mencapai lebih dari Rp253 triliun. Nilai ini diperkirakan akan meningkat menjadi Rp330,7 triliun di 2021," ungkap Jokowi.
 
Menurut dia, partisipasi dalam ekonomi digital ini sangat penting karena potensinya yang sangat besar dan mempermudah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk masuk ke rantai pasok global. Jokowi mengatakan, digitalisasi UMKM yang masuk ke aplikasi perdagangan elektronik dan lokapasar (marketplace) jumlahnya terus bertambah.
 
"Sampai Agustus tahun ini, sudah lebih dari 14 juta UMKM atau 22 persen dari total UMKM yang sudah bergabung dengan aplikasi perdagangan elektronik," jelasnya.
 
Oleh karena itu, perluasan akses pasar bagi produk-produk dalam negeri menjadi perhatian serius pemerintah. Program "Bangga Buatan Indonesia" terus digencarkan, sembari meningkatkan daya saing produk lokal dalam kompetisi global.
 
Pemerintah dalam program digitalisasi UMKM di 2024 membidik target 30 juta pelaku UMKM terhubung dengan ekosistem digital. Langkah ini seiring dengan pasar digital Indonesia pada 2025 yang meroket hingga bernilai USD124 miliar.
 
Digitalisasi UMKM penting dilakukan mengingat peran dan kontribusinya terhadap ekonomi negara atau Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun. UMKM juga mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan