medcom.id,Jakarta: Tim sebesar Manchester United, sudah pekan ke lima baru satu kali menang? itu rasanya aneh. Lebih-lebih tim terbaru yang mengalahkan "The Red Devils" itu Leicester City.
Leicester City musim lalu adalah penghuni Divisi Championship -- satu kasta di bawah Premier League Liga Inggris. Tahun-tahun sebelumnya banyak mereka habiskan di liga kasta kedua dan ketiga. Klub berlogo rubah bermuka kuning itu terakhir bercokol di Premier League pada musim 2003-2004.
Namun tadi malam, "Rubah muka kuning" bisa membuat muka wajah "Setan Merah" jadi merah alias malu, tanpa tersipu. Pasukan Luis Van Gaal mereka bungkam 5-3. Padahal, United sempat unggul 3-1. Ini kekalahan kedua United dari lima pertandingan. Sebenarnya, ini bukan prestasi yang benar-benar buruk. Sekali lagi, karena kebetulan United yang mengalami, maka ini jadi luar biasa.
Reaksi publik Twitter juga jadi luar biasa. Sampai-sampai ada tagar #prayformanchesterunited. Dilihat dari banyak cuitan para warga Twitter, sepertinya tagar ini dipopulerkan oleh mereka-mereka yang masuk kategori 'bergembira di atas penderitaan MU".
Tagar #PrayForManchesterUnited di Twitter sempat jadi trending topic Indonesia siang ini, 22 September.
Situasi, memang belum mengenakan bagi United. Mereka belum juga beranjak bangkit setelah ditinggal Sir Alex Ferguson. Musim lalu, "The Red Devils" hanya finis di posisi tujuh. Dengan kata lain, United tidak bisa tampil di Liga Champions musim ini.
Luis Van Gaal, yang digadang-gadang sebagai sosok yang akan mengembalikan kejayaan United belum menjawab ekspektasi para pendukung Old Trafford.
Yang sedikit miris, dua kekalahan didapat United dari klub yang notabene bukan hitungan rival, seperti Liverpool, Manchester City, Chelsea, Arsenal atau Tottenham Hotspur, melainkan Swansea dan Leicester.
Fakta ini disinggung mantan pemain United, Garry Neville. Kira-kira begini dia bilang, "Melawan tim kecil, lini belakang United rapuh, bagaimana nanti kalau dapat lawan-lawan berat."
Lima gol ke gawang United, tadi malam, sedikit banyak membenarkan ocehan tak sedap dari Neville. Wayne Rooney pun mulai terang-terangan mengeluh.
Rooney menyebut, "United Kebobolan gol ceroboh," mengomentari kekalahan timnya. Secara tak langsung, Rooney berarti menyalahkan lini pertahanan United yang tak mampu mencegah gol-gol itu.
Tetapi, melihat amunisi Old Trafford rasanya, rasa pesimistis tak perlu berlebihan. Selain ini baru awal musim, "Red Devils" punya skuat mumpuni. Falcao, Mata, Van Persie, Rooney, Angel di Maria merupakan paket yang siap meledak bila tampil semakin padu.
Van Gaal tinggal membenahi lini belakang, yang sepertinya kurang pengalaman. Tiga pertandingan kedepan, adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan jati diri United, sebelum beradu gengsi dengan Chelsea dan City di pekan 9 dan 10.
West Ham, Everton dan West Bromwich, lawan yang akan dihadapi selanjutnya, bukan tim elite Liga Premier Inggris. Setidaknya dibanding Chelsea, City dan Liverpool misalnya.
Namun masalahnya, kekuatan klub di Inggris tidak bisa dipetakan mentah-mentah. Harus diingat West Ham baru saja menggulung Liverpool 3-1. Hanya, Everton yang sedang kurang bagus. Sama dengan United, penghuni Goodison Park juga sudah kalah dua kali dan baru mengoleksi lima poin.
Bagaimana dengan West Brom? klub ini juga bisa menyulitkan. United wajib pasang pagar rapat-rapat bila tidak mau bernasib sama dengan Tottenham Hotspur. West Brom membungkam Spurs 1-0 pekan lalu.
Meski sedang terpuruk, United menyimpan potensi besar untuk meninggalkan papan tengah, dan zona degradasi. Kalau tidak dalam waktu dekat ini, bisa di paruh kedua. Mungkin yang kini perlu dipikirkan Van Gaal bagaimana memaksimalkan kesempatan berbelanja di bursa transfer musim dingin. Mendatangkan pemain bagus di lini belakang, perlu jadi prioritas meneer Belanda itu. Setelah itu, mungkin tagar #PrayForManchesterUnited tak akan lagi muncul dan jadi trending topic, karena pendukung klub lain sudah sibuk berdoa agar tidak jadi korban "Setan Merah" :-).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(FIT)