\ Kilas Balik Piala AFF (1)
Aksi suporter Indonesia saat memberikan dukungan untuk Timnas Indonesia (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Aksi suporter Indonesia saat memberikan dukungan untuk Timnas Indonesia (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Kilas Balik Piala AFF (1)

Bola
Achmad Firdaus • 21 November 2014 20:04
medcom.id, Jakarta: Turnamen sepak bola bergengsi antar Negara di Asia Tenggara akan bergulir akhir pekan ini. Suka, duka, hingga drama, akan tersaji pada edisi ke-10 Piala AFF 2014 di Vietnam dan Singapura, 22 November hingga 20 Desember 2014.
 
Sejak pertama kali digelar pada 1996, kompetisi paling elite di tenggara benua Asia ini selalu menghadirkan cerita berbeda. Mulai dari kedigdayaan Singapura sebagai pengoleksi gelar terbanyak, insiden sepak bola gajah, hingga Indonesia yang selalu kurang beruntung di tiap edisinya.
 
Berikut Metrotvnews.com, akan coba mengupas cerita-cerita menarik di tiap-tiap edisi Piala AFF atau juga dikenal Piala Tiger:
  1996 (Singapura)
Turnamen perdana digelar di Singapura dengan komposisi 10 kontestan yang dibagi ke dalam dua grup. Edisi pertama ini langsung menghasilkan laga-laga menarik. Skor-skor besar pun kerap tercipta, diantaranya kemenangan 7-0 Malaysia atas Filipina, Thailand versus Brunei (6-0), dan Indonesia yang membantai Myanmar 6-1.
 
Indonesia yang tidak terkalahkan di Grup A lolos ke semifinal dengan status juara grup, didampingi Vietnam. Sementara dari Grup B, tuan rumah Singapura gagal bersaing dengan Thailand dan Malaysia yang lolos ke semifinal. Di babak empat besar, Indonesia ditaklukkan Malaysia 3-1, sedangkan Thailand lolos ke final dengan menaklukkan Vietnam 4-2. Thailand akhirnya keluar sebagai juara edisi perdana usai menang tipis 1-0 atas Malaysia. Sementara Vietnam mengalahkan Indonesia 3-2 dalam perebutan tempat ketiga.
 
1998 (Vietnam)
Edisi kedua di Vietnam menghadirkan kontroversi besar yang mencoreng sepak bola Asia Tenggara. Indonesia dan Thailand jadi pelaku insiden yang kemudian dikenal dengan sebutan “Sepak Bola Gajah”. Kejadian kontroversial itu terjadi pada babak penyisihan grup. Indonesia dan Thailand bentrok di pertandingan terakhir untuk memperebutkan status juara Grup A.
 
Namun yang aneh, kedua tim justru bermain negatif. Mereka sama-sama tidak ingin menang karena tak ingin bertemu dengan tuan rumah Vietnam yang lolos dengan status runner-up Grup B, di bawah Singapura. Vietnam saat itu disebut-sebut sebagai tim terkuat, sehingga Indonesia dan Thailand rela menempuh jalur "kotor" untuk menghindari skuat “Red Warrior”.
 

 
Bek Timnas Indonesia, Mursyid Effendi akhirnya jadi pelaku utama ‘aksi kotor’ itu dengan mencetak gol bunuh diri di penghujung laga sehingga Indonesia kalah 2-3. Akibat insiden “Sepak Bola Gajah” ini, Indonesia dan Thailand didenda, meski tidak didiskualifikasi dari turnamen. Khusus bagi Mursyid, aksinya yang mendapat sorotan dunia itu membuatnya terkena sanksi dilarang tampil di pentas internasional seumur hidup.
 
Meski sukses menghindari Vietnam, Indonesia tetap gagal lolos ke final karena ditumbangkan Singapura 2-1, sementara Thailand takluk 0-3 dari Vietnam di semifinal lainnya. Singapura akhirnya keluar sebagai juara usai menang 1-0 atas Vietnam di partai pamungkas. Sementara Indonesia mengalahkan Thailand 5-4 (3-3) lewat adu penalti dalam laga perebutan tempat ketiga.
 
2000 (Thailand)
Edisi Piala Tiger 2000 menjadi awal dari rivalitas Indonesia dan Thailand. Kedua tim awalnya bertemu di penyisihan grup. Indonesia dipaksa takluk 4-1 dan lolos ke semifinal sebagai runner-up. Namun, Indonesia dengan striker andalannya Gendut Doni Setiawan berhasil mengangkangi Vietnam (3-2) di semifinal dan kembali bersua Thailand di final. Sayang, di partai puncak, Thailand yang bermain di depan ribuan pendukungnya, kembali mempermalukan Indonesia dengan skor sama, 4-1 dan mengklaim gelar juara keduanya.
 
2002 (Singapura & Indonesia)
Indonesia mendapat kesempatan untuk membalaskan dendam atas Thailand di final, usai mengalahkan Malaysia 1-0 di Semifinal. Sementara Thailand lolos ke final usai membungkam Vietnam 4-0. Misi revans kian membara di dada para punggawa Garuda. Terlebih, laga final dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
 
Dalam laga puncak yang berlangsung cukup dramatis itu, para pendukung Indonesia sempat dibuat lemas lantaran Bambang Pamungkas dan kawan-kawan tertinggal 0-2 di babak pertama. Namun, atmosfer GBK kembali menggelora ketika Yaris Riyadi dan Gendut Doni menyamakan kedudukan menjadi 2-2, sehingga memaksa pertandingan diakhiri lewat adu penalti.
 
Sayangnya, misi balas dendam akhirnya sirna lantaran Sugiantoro dan Muhammad Sandy Firmansyah gagal menjalankan tugasnya sebagai algojo penalti. Indonesia pun kalah 2-4 dan kembali harus puas jadi runner-up. Sementara bagi Thailand, sukses ini membuat mereka jadi tim pertama yang sukses meraih dua gelar juara secara beruntun (tiga secara keseluruhan).
 
2004 (Malaysia & Vietnam)
Inilah kali pertama babak semifinal dan final digelar dengan format kandang-tandang. Thailand yang datang dengan ambisi mencatatkan hattrick juara, harus pulang lebih awal lantaran kalah bersaing dengan Malaysia dan Myanmar di fase grup.
 
Pada edisi kali ini, Indonesia untuk kali ketiga secara beruntun lolos ke final. Jalan ke final diraih dengan perjuangan keras. Bambang Pamungkas dan kawan-kawan takluk 1-2 saat menjamu Malaysia di GBK. Sempat diragukan bisa membalikkan keadaan, Indonesia justru tampil menggila dengan membantai “Harimau Malaya” 4-1 pada leg kedua di Stadion Bukit Jalil.
 

 
Namun lagi-lagi, asa Indonesia untuk merebut gelar perdana harus kembali sirna usai dijegal Singapura di final. Dua kali bentrok, dua kali pula Indonesia dipaksa tunduk (1-3 & 2-1). Menang agregat 5-2, Singapura pun berhak mengklaim gelar keduanya.
 
Selanjutnya, turnamen tidak lagi menggunakan nama Piala Tiger. Mulai 2007, turnamen berubah nama menjadi Piala AFF. Well, apa saja momen-momen menarik yang terjadi pada Piala AFF 2007, 2008, 2010 dan 2012? Simak kelanjutannya di Kilas Balik AFF Bagian 2.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ACF)
TERKAIT
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif