SETELAH menerima umpan dari lini belakang, Munir El Haddadi memutar badan menghadap gawang lawan. Dengan dua-tiga sentuhan, ia bergerak horizontal. Sekali menatap gawang lawan, lalu bola ia tendang keras-keras.
Kiper Benfica Thierry Graca kaget. Ia berusaha mundur, tetapi, bola terlalu tinggi untuk dijangkau. Laju bola sepakan dari tengah lapangan itu akhirnya terhenti setelah menubruk jala. Gol Munir pada menit 33 itu menggenapi kemenangan Barcelona U-19 Atas Benfica pada laga final UEFA Youth League pada April 2014 itu. Barca akhirnya unggul 3-0.
Eksekusi Munir dalam proses terjadinya gol itu cukup dingin. Saat melirik gawang, mimik wajahnya tak kentara seperti mengincar kiper lawan yang lengah. Mungkin tak ada yang mengira ia akan 'tega' mempermalukan Graca yang saat itu terlalu percaya diri meninggalkan garis gawang.
Insting mencetak gol Munir memang tinggi. Di ajang UEFA Youth League, ia tampil 10 kali, dengan torehan 11 gol dan empat assist. Bukti sahih lain adalah performanya saat membela Barcelona B. Dari 11 kali tampil, empat gol dan dua assist ia buat.
Saat pramusim bersama tim utama Barcelona, ia mencetak empat gol, sehingga pelatih Luis Enrique semakin yakin untuk menariknya ke tim utama. Kehadirannya, menambal lubang yang ditinggalkan Neymar yang masih berkutat dengan cedera, dan Luis Suarez yang belum bisa turun karena diganjar larangan bermain selama empat bulan.
Sensasi Munir kembali mencuat di Camp Nou, saat Barca menjamu Elche, Sabtu pekan lalu. Meski Lionel Messi mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 "Blaugrana", fenomena Munir yang mencuri perhatian.
Munir yang baru debut di La Liga, turun dari menit awal. Empat menit setelah Messi mencetak gol, Munir mencatatkan namanya di papan skor pada menit 46.
Eksekusi yang dingin saat menaklukkan kiper kembali ia perlihatkan. Setelah lolos dari kawalan, Munir tak terburu-buru untuk menyentuh bola. Ia menunggu bola memantul dan dengan sontekan kaki kiri, bola ia kirimkan ke tiang jauh. Usaha kiper Elche Przemsylaw Tyton untuk menyergap bola menjadi sia-sia.
Aksi itu membuat Munir kini menjadi perbincangan jagat sepakbola. Situasi ini harusnya membuat Barcelona mulai serius untuk memagarinya kalau tak ingin kehilangan bintang mudanya itu.
Jauh sebelum pemain kelahiran 1995 itu tampil di La Liga, Sabtu malam kemarin, pelatih Arsenal, Arsene Wenger sudah kepincut bakatnya.
Jelas ini sebagai sebuah catatan yang tak boleh dilewatkan bagi kubu Camp Nou -- Barca wajib mengingat reputasi Wenger. Untuk urusan mengendus bakat, terutama pemain muda Barcelona, Wenger sudah teruji. Instingnya, tak bohong saat ia memutuskan untuk 'mengadopsi' Cesc Fabregas pada 2003, saat gelandang dari La Masia itu berusia 16 tahun.
Mungkin masih terkenang kesukesannya menggarap Fabregas, Wenger menjajaki kemungkinan membawa Munir ke London, seperti yang ia lakukan pada Jon Toral, Hector Bellerin, dan Julio Pleguezuelo, yang semuanya berasal dari akademi Barcelona.
Saat ini, Barca belum punya kontrak yang kuat untuk mengikat Munir. Mungkin karena masih dalam taraf coba-coba, Klausul kontraknya tidak mahal; hanya 12 juta euro. Ikatan kontraknya tertulis hingga 2017. Untuk pemain sekelas Munir, harga itu tentu bukan apa-apa. Belum lagi, saat ini Barca masih menggajinya dengan standar di tim muda.
Padahal Media di Spanyol menulis, dari semua talenta La Masia saat ini, Munir paling bersinar. Barca bisa melakukan kesalahan, bila tak segera memperlakukannya dengan tepat.
Godaan Munir untuk menerima tawaran, seperti yang datang dari Arsenal cukup besar. Selain standar gaji dan klausul kontrak yang rendah, sebagai pemain muda, Munir tentu sedang haus-hausnya tampil. Kompetisi dengan Pedro dan Rafinha, tentu tak mudah, apalagi bila Neymar dan Suarez kembali ke lapangan serta Gerard Deulofeu yang dipinjamkan ke Sevilla kembali ke Camp Nou. Klub bisa saja kehilangannya dengan harga yang murah. (bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(FIT)