Volgograd: Kabar mengenai keinginan Mohamed Salah untuk pensiun dini dari timnas Mesir dibantah oleh banyak pihak, termasuk PSSI-nya Mesir dan pers Chechnya. Isu tersebut dianggap kebohongan besar dan tidak ada laporan dari pemain yang bersangkutan.
Semua bermula dari sebuah foto yang memperlihatkan Salah tengah berfoto dengan pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov. Hal itu menuai kontroversi karena isu yang berkembang menyatakan jika Salah digunakan alat propaganda oleh Chechnya.
Kadyrov, menurut klaim media barat, dianggap melakukan banyak pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan persekusi kepada komunitas LGBT di negaranya. Fotonya bersama Salah menyebabkan isu bahwa penyerang Liverpool itu mendukung apa yang dilakukan Kadyrov.
Klik: Ucapan Maaf Salah untuk Suporter Mesir
Petinggi Human Rights Watch, Minky Worden menuduh jika Kadyrov sengaja menggunakan imej positif Salah sebagai alat propaganda. Ia bahkan meminta FIFA untuk melakukan penyelidikan terkait foto yang sudah terlanjur viral itu.
"Human Rights Watch memperingatkan FIFA bahwa Kadyrov memanfaatkan Salah di event Piala Dunia sebagai pembenaran tindakan Chechnya terhadap komunitas LGBT," tulis Worden di akun twitter-nya.
Selepas kontroversi tersebut, Salah langsung diberitakan ingin pensiun dini dari timnas. Disebutkan bahwa pemain berusia 26 tahun itu tidak ingin mencampuradukkan politik dengan sepak bola, dan bahwa ia kecewa dengan masalnya pemberitaan seputar dirinya.
Namun, Federasi Sepak Bola Mesir menyangkal klaim tersebut. Lewat rilis resmi, mereka menegaskan bahwa Salah tidak atau belum memberikan komentar apa pun mengenai keinginannya untuk pensiun.
Klik: Nainggolan: Roma Sudah Tidak Percaya kepada Saya
"Kami akan selalu diberi tahu Salah kapan pun dia mempunyai keputusan. Salah selalu bersama kami, dan dia tidak pernah membahas hal tersebut dengan kami atau rekan setimnya," tulis pernyataan resmi PSSI-nya Mesir.
"Kami di sini (Piala Dunia) datang keevent keolahragaan sesuai prosedur dari FIFA, dan bahwa kami tidak membahas politik, dan kalau ada bahasan politis maka akan kami tembung ke FIFA," sambungnya.
Dari kubu Chechnya, kabar mengenai keterkaitan antara foto, Salah, dan isu politik dengan pensiunnya eks Chelsea itu dari timnas disebutnya sebagai kebohongan besar yang dibuat-buat demi merusak kondusivitas imej Islam di komunitas Eropa.
Alvi Karimov, perwakilan dewan pers Chechnya menyindir pemberitaan media-media barat yang menyudutkan Salah dan timnas Mesir. Keputusan timnas Mesir menjadikan Chechnya sebagai homebase selama Piala Dunia tidak dipaksakan oleh siapa pun.
"Klaim bahwa ada perselisihan dan kebimbangan di timnas Mesir, bahwa Mohamed Salah akan meninggalkan timnas Mesir karena keputusan mereka untuk bermarkas di Republik Chechnya adalah kebohongan yang sangat memalukan," kata Karimov kepada media cetak Kommersant.
Video: Salam dari Rusia, Jalan-jalan di Krasnaya Ploshad
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)