Jakarta: Hamka Hamzah angkat bicara menceritakan kronologi final Piala AFF 2010 yang dinilai terjadi indikasi pengaturan skor. Menurutnya, rekan setimnya, Maman Abdurrahman tak terlibat jika memang benar adanya praktik haram tersebut.
Isu pengaturan skor di laga itu menguap setelah mantan manajer Timnas di Piala AFF 2010 Andi Darussalam Tabussala buka-bukaan dalam acara Maja Najwa di Trans7, Rabu 19 Desember lalu.
Ia menyebut Maman melakukan blunder fatal yang melahirkan gol pertama Malaysia dalam kekalahan 0-3. Pernyataan itu yang menimbulkan opini jika bek Persija terebut terlibat pengaturan skor.
Namun, hal itu dengan tegas dibantah oleh Hamka Hamzah. Pemain yang juga menjadi skuat Piala AFF 2010 itu mengatakan jika Maman murni melakukan kesalahan saat menjaga pemain Malaysia karena kondisi lapangan yang jelek.
"Kembali ke masalah teknis itu tadi. Banyak kan yang melihat video di Youtube. Nah, sebelum kita berdua main, kita melakukan pemanasan long passing di mana dia (Maman) di garis tengah dan saya di samping kejadian Maman," tutur pemain Arema FC itu, Kamis 20 Desember.
"Saya panggil 'Men, Ada apa fren? Kata Maman'. 'Sini hati-hati ini ada gumpalan pasir'. Jadi itu tambalan oleh tanah atau pasir, saya injak masuk sampai ke angkle. Bisa dilihat keangkat enggak rumput yang Maman injak waktu jaga lawan itu?," sambungnya.
Pemain 34 tahun itu pun mengatakan jika kesalahan yang dibuatnya juga murni antisipasi yang salah. Pasalnya, saat proses gol Malaysia tersebut menurutnya ia tak hanya memperhatikan pergerakan satu pemain lawan saja.
Dalam tayangan video yang beredar, terlihat Hamka melakukan tackling terlalu awal, sebelum musuh mendekat. Kejadian itu sempat menjadi bahan olok-olok dirinya oleh para warganet.
"Yang kalian selalu serang saya dengan video saya jatuh karena kulit pisang, siap-siap mulut kalian saya kasih masuk pisang. Kalian tidak tahu kaki kanan saya ada di mana, di belakang persis. Jadi apabila kalian menyalahkan saya menerima uang, dan kalian tidak punya bukti? selesai, itu saja," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)