Surabaya: Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persebaya, Whisnu Sakti Buana, mengimbau Bonek Mania tidak menyalakan flareatau kembang api pada leg pertama Piala Presiden, di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa, 9 April 2019. Ini bertujuan agar Persebaya Surabaya tidak dikenakan sanksi seperti pada laga tahun 2018 silam.
"Kami imbau sebaiknya jangan nyalakan kembang api. Kami berharap suporter bisa menjaga itu, jangan seperti pertandingan tahun lalu, ada yang menyalakan flare kemudian Persebaya dikenakan sanksi," kata Whisnu, di Surabaya, Senin, 8 April 2019.
Persebaya terakhir kali mendapat sanksi saat menjamu Arema FC pada lanjutan Liga 1 tahun 2018 di GBT, Surabaya. Pada laga itu, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memberi sanksi karena ada suporter menyalakan flare di tribun yang kemudian dilempar. Atas aksi itu, kemudian tim berjuluk Bajul Ijo didenda Rp410 juta.
Baca:Aremania dan Bonekmania Sepakat Tidak Nonton di Kandang Lawan
"Kami berharap suporter bisa saling menjaga, dan menahan diri. Jangan sampai ada denda lagi yang harus dibayarkan panpel," ujarnya.
Pria yang juga Wakil Wali Kota Surabaya itu, juga mengimbau agar Bonek dan Bonita yang tidak memiliki tiket, tidak memaksakan diri datang ke Stadion GBT. Sebab, kedatangannya bakal sia-sia. "Mari dukung Persebaya lebih tertib. Jadi yang tidak punya tiket, nonton di rumah saja karena disiarkan langsung di stasiun televisi, kita doakan bersama-sama agar Persebaya menang," ujarnya.
Panpel, lanjut Whisnu, tidak menyediakan layar lebar untuk nonton bareng di luar stadion. Ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan massa, sehingga tidak mengganggu akses jalan sebagai fasilitas umum.
Baca juga:Suporter Aremania Jamin Final Piala Presiden Berjalan Lancar dan Kondusif
"Mari kita tunjukkan bersama, kita ingin Persebaya menjadi contoh dan barometer untuk persepakbolaan Indonesia. Karena masalah persepakbolaan kita ini tergantung ketertiban suporternya," ujar Whisnu.
Sementara terkait adanya perubahan jadwal pertandingan, dari sebelumnya akan digelar malam pukul 19.30 WIB, dimajukan menjadi 15.30 WIB, kata Whisnu, merupakan hasil kesepakatan dari pihak kepolisian dengan perwakilan PSSI.
"Pihak kepolisian menganggap pengamanan akan lebih sulit dilakukan jika pertandingan digelar malam hari. Makanya kemudian dimajukan agar pelaksanaan dan pengamanan pertandingan menjadi lebih lancar," kata politisi yang juga birokrat itu.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video:?Reaksi Gattuso Usai Milan Dibekuk Juventus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)