PSSI menilai PT. LIB bertanggung jawab atas kisruh tersebut. Selain itu, mereka meminta semua pihak bersabar sembari menunggu hasil investigasi pihak terkait.
Jakarta: Kisruh pada laga pembuka Liga 1 antara PSS Sleman melawan Arema FC pada Rabu, 15 Mei, lalu berbuntut panjang. Akibat kejadian itu, kompetisi Liga 1 berpotensi dihentikan.
Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengancam mencabut izin penyelenggaraan Liga 1 jika dalam waktu 3x24 jam tidak ada aksi yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Namun, PSSI meminta semua pihak bersabar sembari menunggu laporan lengkap panitia pelaksana (panpel) pertandingan.
"Kejadian kemarin, posisinya gitu, tanggung jawab sepenuhnya, PSSI sebagai induk organisasi, menyerahkan kepada LIB untuk penyelenggaraan. Punya mekanisme sendiri, punya standard operating procedure, yang kemudian turun ke area panpel yang harus bertanggung jawab penuh akan apa yang ada," ujar Sekjen PSSI, Ratu Tisha, ketika ditemui di Hotel Sulta, Jakarta, pada Jumat, 17 Mei, malam.
Baca juga: Laga Pembuka Liga 1 Ricuh, BOPI Panggil LIB
"Prosedur semua sedang dijalankan. Panpel, match commisioner, reporting, harus akan dijalankan. Kita tahu seluruh itu dulu, LIB menyelesaikan, PSSI adalah report terakhir," terangnya.
Suporter PSS dan Arema terlibat bentrok di dalam stadion. Suporter PSS mengklaim Aremania, sebutan untuk suporter Arema, memulai kericuhan di tribun barat.
Usai kejadian, polisi mengamankan enam orang yang dianggap sebagai provokator. Keenam oknum suporter tersebut dianggap memulai kekerasan di dalam stadion.
Video: Kericuhan Suporter Mewarnai Laga Pembuka LIGA 1 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)