Kekalahan tersebut tentu membuat skuat PSMS kecewa. Selain membuat PSMS melorot dari puncak klasemen Grup A, mereka awalnya terancam tidak lolos ke babak 8 besar Piala Presiden.
Menanggapi kekalahan ini Djanur, panggilan akrab Djadjang Nurdjaman, mengaku sudah sewajarnya kekalahan itu terjadi. Pasalnya para pemainnya kesulitan mengembangkan permainan. Djanur, begitu sapaan akrabnya, juga menyebutkan beberapa faktor kekalahan tim asuhnya.
"Kami gagal mengembangkan permainan khas Medan. Gaya rap-rap tidak muncul. Itu fakta di lapangan," kata Djanur usai pertandingan.
Selain itu Djanur juga menyoroti kemampuan fisik para pemainnya. Antoni Putro Nugroho dan kawan-kawan seperti tidak ada apa-apanya dibandingkan di laga pertama dan kedua.
"Fisik para pemain tampak turun. Mungkin karena pengaruh bermain sore. Sebelumnya kami dua kali bermain pada malam hari," tutur Djanur.
Dengan hasil ini, Sriwijaya berhasil memuncaki klasemen Grup A dengan mengoleksi enam poin. Meski memiliki poin yang sama dengan PSMS, Sriwijaya berhak menempati posisi puncak karena unggul produktivitas gol. (Liga Indonesia)
Tak ingin ketinggalan berita bola? Follow instagram kami@medcom_bola
Video: Persib Hadapi Laga Hidup Mati Lawan PSM Makassar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)