Jakarta - Banjir di beberapa wilayah Indonesia membuat pengguna kendaraan dibuat jadi was-was. Jika Sobat Medcom salah satu yang kendaraannya seperti motor listrik terendam banjir, maka tentu ada hal-hal yang patut dipahami sebelum melakukan pembersihan.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Matikan Motor dan Cabut Sumber Daya
Langkah pertama dan paling krusial adalah tidak mencoba menyalakan motor saat masih berada di dalam genangan air. Air yang masuk ke dalam sistem elektronik dapat memicu korsleting jika motor dihidupkan.
Matikan daya sepenuhnya dan jika memungkinkan, cabut konektor baterai atau matikan dari sakelar utama untuk memastikan tidak ada aliran listrik.
2. Segera Dorong Motor ke Tempat Kering dan Aman
Jangan diamkan motor terlalu lama dalam genangan. Dorong motor ke tempat yang lebih tinggi atau permukaan yang kering untuk meminimalkan air meresap ke dalam komponen. Saat memindahkan motor, lakukan dengan perlahan dan hati-hati agar tidak memperparah kondisi.
Baca Juga:
Terekam! Nissan Uji Coba Juke EV di Eropa
3. Keringkan Bagian Luar dengan Kain Bersih
Setelah motor berada di tempat aman, segera lap bagian-bagian luar motor, seperti bodi, konektor, port pengisian daya, lampu, dan area sekitar roda.
Gunakan kain kering yang menyerap air dengan baik. Hindari meniup atau menyemprot udara bertekanan ke komponen kelistrikan karena dapat mendorong air masuk lebih dalam.
4. Periksa Indikator Sistem dan Panel Kontrol
Motor listrik modern umumnya dilengkapi sistem diagnostik dan indikator digital yang memberi informasi apabila terjadi gangguan. Cek layar LCD atau indikator LED pada motor Anda.
Jika terdapat peringatan error, ikon baterai menyala, atau sistem tidak merespons, itu pertanda ada potensi kerusakan internal yang perlu dicek lebih lanjut.
Baca juga:
Panduan Pasang Dashcam Mobil di Rumah, Irit Biaya!
Jadi, apakah motor listrik aman saat banjir? Jawabannya: ya, selama Anda memahami batasan dan spesifikasi motor Anda.
Namun, tetap penting untuk bersikap bijak dan waspada, karena faktor lingkungan seperti arus deras atau genangan terlalu tinggi tetap dapat membahayakan.
Jakarta - Banjir di beberapa wilayah Indonesia membuat pengguna kendaraan dibuat jadi was-was. Jika
Sobat Medcom salah satu yang kendaraannya seperti
motor listrik terendam banjir, maka tentu ada hal-hal yang patut dipahami sebelum melakukan pembersihan.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Matikan Motor dan Cabut Sumber Daya
Langkah pertama dan paling krusial adalah tidak mencoba menyalakan motor saat masih berada di dalam genangan air. Air yang masuk ke dalam sistem elektronik dapat memicu korsleting jika motor dihidupkan.
Matikan daya sepenuhnya dan jika memungkinkan, cabut konektor baterai atau matikan dari sakelar utama untuk memastikan tidak ada aliran listrik.
2. Segera Dorong Motor ke Tempat Kering dan Aman
Jangan diamkan motor terlalu lama dalam genangan. Dorong motor ke tempat yang lebih tinggi atau permukaan yang kering untuk meminimalkan air meresap ke dalam komponen. Saat memindahkan motor, lakukan dengan perlahan dan hati-hati agar tidak memperparah kondisi.
3. Keringkan Bagian Luar dengan Kain Bersih
Setelah motor berada di tempat aman, segera lap bagian-bagian luar motor, seperti bodi, konektor, port pengisian daya, lampu, dan area sekitar roda.
Gunakan kain kering yang menyerap air dengan baik. Hindari meniup atau menyemprot udara bertekanan ke komponen kelistrikan karena dapat mendorong air masuk lebih dalam.
4. Periksa Indikator Sistem dan Panel Kontrol
Motor listrik modern umumnya dilengkapi sistem diagnostik dan indikator digital yang memberi informasi apabila terjadi gangguan. Cek layar LCD atau indikator LED pada motor Anda.
Jika terdapat peringatan error, ikon baterai menyala, atau sistem tidak merespons, itu pertanda ada potensi kerusakan internal yang perlu dicek lebih lanjut.
Jadi, apakah motor listrik aman saat banjir? Jawabannya: ya, selama Anda memahami batasan dan spesifikasi motor Anda.
Namun, tetap penting untuk bersikap bijak dan waspada, karena faktor lingkungan seperti arus deras atau genangan terlalu tinggi tetap dapat membahayakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)