Pelatih Frans Sinatra kembali melayangkan protesnya atas kepemimpinan wasit usai Martapura dikalahkan PSIM 2-0 pada lanjutan Liga 2. Ia menyebut, timnya kerap kali dirugikan oleh wasit-wasit yang menurutnya belum punya pengalaman.
Yogyakarta: Pelatih Martapura, Frans Sinatra Huwae mengatakan Liga 2 seperti menjadi ajang uji coba wasit yang tanpa pengalaman. Ia merasa timnya dirugikan dihampir semua pertandingan yang sudah dilakoni musim 2019.
Teranyar, Martapura kalah 0-2 dari PSIM Yogyakarta di Stadion Mandala Krida, Kamis, 8 Agustus 2019. Ia mengatakan dua gol tim tamu tak pantas terjadi andai wasit bertindak profesional.
"Gol pertama (PSIM) saya tak lihat bagaimana (terjadi) pelanggaran. Lalu gol kedua bola yang sudah dipelukan kiper di sepak Gonzales, dianggap gol," ujar Frans usai pertandingan melawan PSIM di Stadion Mandala Krida.
Baca:Hasil Liga 2 2019: PSIM Yogyakarta Kudeta Persik Kediri usai Tekuk Martapura FC
Ia menyatakan wasit Sance Lawita asal Sulasewi Utara yang jadi pengadil saat timnya melawan PSIM, tak bertindak fair. Menurut dia, wasit seperti itu tak layak memimpin laga seperti PSIM yang memiliki sejarah dan pendukung dengan jumlah pendukung cukup besar.
"Wasit ini tidak pantas memimpin. Belum pantas memimpin. Wasit katanya dari Liga 3 yang dinaikkan," kata dia.
Ia mengakui tak bisa mengubah kekalahan timnya dari Laskar Mataram. Namun, ia merasa sudah delapan kali laga yang timnya jalani hampir selalu mendapat perlakuan tak adil dari wasit.
Dari total sembilan pertandingan, Martapura hanya mampu mengemas 10 poin. Mereka pun tercecer di peringkat ke sembilan klasemen sementara wilayah timur Liga 2.
Ia mengimbau komisi wasit mengevaluasi kinerja wasit secara keseluruhan. "Ini (PSIM) tim besar, kok wasitnya seperti ini,"ujarnya.
Baca juga:Klasemen Piala AFF: Timnas Indonesia U-18 Ditempel Myanmar
Frans menyampaikan pernah melayangkan protes ke komisi wasit. Dalam protesnya, ia mempertanyakan apakah wasit-wasit Liga 2 merupakan wasit percobaan.
"Kami dua kali imbang lawan Persiba (Balikpapan) dan Mitra Kukar) karena wasit (tidak fair) juga. Kita sepak bola fair aja kok. Siapa yang sportif harus diakui," ucapnya.
"Kejadian terakhir di pertandingan (melawan PSIM), pemain saya yang ditendang pemain saya yang dikartu. Saya juga ajak pemain tahu aturan," ujar Frans menambahkan.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video:?Stadion Mandala Krida Diverifikasi Utusan FIFA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)
