Perwakilan AFC yang datang adalah ketua lisensi klub, Majevan Vasudepan Near yang ditemani oleh Visakan Subramania dari bidang pengembangan. Setidaknya, ada 49 kriteria yang dibeberkan perwakilan AFC tersebut kepada 15 klub yang hadir di markas PSSI.
Salah satu kriteria tersebut mencakup legalitas klub seperti laporan keuangan. Selain itu, setiap klub yang ingin tampil di pentas Asia juga harus mempunyai program usia muda dan setiap pemain yang bermain di liga harus memiliki kontrak.
Baca: Ketum PSSI kepada Pemain: Model Rambut Jangan Macam-macam
"Pertemuan ini membahas beberapa poin untuk memutuskan apakah klub bisa bermain di Liga Champions Asia dan AFC Cup untuk 2018. Dari AFC sendiri hanya melisensi bukan verifikasi," ujar sekretaris jenderal PSSI, Ade Wellington.
Nantinya, PSSI bertugas untuk melakukan verifikasi setiap klub di Liga 1 dan Liga 2, dan akan ada batas waktu yang ditentukan bagi para klub untuk memenuhi kriteria yang dimaksud.
"Timeline pengajuan seluruh syarat yang dibutuhkan untuk mendapatkan lisensi AFC bagi klub-klub dimulai pada 1 April dan akan ditutup pada 31 Oktober 2017," sambung Ade.
"Nantinya PSSI akan mengirimkan data-data kepada klub-klub yang harus dipenuhi dengan berbentuk softcopy dan bukan manual. Sedangkan khusus untuk mengaudit keuangan klub, PSSI akan menunjuk badan yang memang terakreditasi. Badan tersebut tidak ditunjuk oleh AFC, melainkan dari PSSI," tegasnya.
Dari perwakilan klub Liga 1 yang diundang untuk mendengarkan penjelasan dari AFC, hanya ada dua klub yang absen, yaitu Pusamania Borneo FC dan Mitra Kukar.
Video: Preview Barcelona vs Celta Vigo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(PAT)