Jalannya pertandingan berlangsung di hadapan 114.580 pasang mata di Estadio Azteca, Mexico City, Meksiko. Ratusan ribu suporter rela berjubel untuk menjadi saksi hidup karena Inggris dan Argentina merupakan musuh bebuyutan.
Argentina yang saat itu dilatih Carlos Bilardo mampu tampil lebih dominan ketimbang Inggris pada babak pertama. Mereka mampu mengusai alur bola dan sudah sering membahayakan gawang Inggris lewat Maradona.
Klik:Barcelona Janji Datangkan Pemain Bintang
Namun, kiper timnas Inggris Peter Shilton dan rekan-rekannya yang bertugas sebagai defendernya juga tampil sangat disiplin. Berbagai peluang Argentina berhasil mereka mentahkan hingga akhirnya laga berakhir tanpa gol pada turun minum.
Gempuran Argentina masih tetap berlanjut ketika memainkan babak kedua. Para defender Inggris akhirnya mulai kewalahan dan gol yang ditunggu-tunggu tim Tango akhirnya datang juga pada menit ke-51.
Proses gol pembuka itu terjadi setelah gelandang Inggris Steve Hodge melakukan kesalahan dengan mengoper bola lambung kepada Shilton. Maradona yang melihat kesempatan itu langsung menyongsong bola dan mencetak gol dengan cara kontroversial.
Gol itu dikatakan kontroversial karena Maradona memenangkan duel udara dengan Shilton sambil mengangkat tangannya atau diduga melakukan handball. Kendati demikian, gol tetap disahkan karena wasit dan hakim garis kurang jeli melihatnya.
Klik:Respons Messi Soal "Tagihan Makan" yang Jadi Viral
Seusai laga, Maradona bersedia blak-blakan untuk mengonfirmasi proses terjadinya gol. Saat itu, ia memberikan pernyataan yang pada akhirnya melahirkan julukan gol tangan tuham
"Gol itu tercipta dengan sedikit bantuan kepala dan ada peran tangan tuhan juga," kata Maradona.
Hanya berselang empat menit kemudian,Maradona langsung menunjukkan penampilan menawannya dengan mencetak gol sambil melakukan aksi individu dari tengah lapangan. Gol ini langsung menarik perhatian FIFA dan diangkat sebagai gol terbaik sepanjang abad lewat sesi pemungutan suara.
Sebelum laga berakhir, Barry Robson berhasil mencetak gol balasan untuk Inggris pada menit ke-80. Gol tersebut hanya bermanfaat sebagai penghibur karena kedudukan 2-1 untuk kemenangan Argentina tetap bertahan hingga laga berakhir.
Setelah menang atas Inggris, berhasil mengalahkan Belgia dengan skor 2-0 pada semifinal. Tren positif itu masih berlanjut hingga Argentina menjadi juara, karena Jerman juga digebuk dengan skor 3-2 pada babak final. (tdifh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)