medcom.id, Palermo: Italia tampil dominan saat menghadapi Azerbaijan pada laga kedua babak kualifikasi Piala Eropa 2016. Allenatore Antonio Conte menilai timnya seharusnya bisa menang dengan skor besar gol.
Conte langsung menumpahkan kekecewaannya itu usai pertandingan yang berakhir dengan skor tipis 2-1 untuk kemenangan Gli Azzurri di Renzo Barbera, Palermo, Sabtu 11 Oktober 2014 dini hari WIB.
Menurut catatan Soccerway, Italia mengusai bola sebanyak 62 persen, unggul jauh atas Azerbaijan yang hanya 38 persen. Dari segi peluang, La Nazionale juga unggul jauh. Italia sedikitnya melepaskan 10 tembakan, sementara Azerbaijan hanya satu.
Akan tetapi, statistik tersebut tak berbanding lurus dengan hasil yang ada. Italia hanya menang tipis 2-1. Para pemain Italia banyak membuang peluang. Simone Zaza setidaknya punya tiga peluang emas, namun gagal dikonversinya menjadi gol. Begitu juga dengan Ciro Immobile dan Sebastian Giovinco yang masuk di babak kedua.
Gol Italia justru lahir dari seorang pemain bertahan. Ya, Chiellini memborong semua gol dalam pertandingan tersebut. Dua untuk Italia, sementara satu lainnya untuk Azerbaijan (bunuh diri).
"Jujur, saya ingin komplain sedikit soal fakta bahwa kami tidak punya determinasi di depan gawang. Azerbaijan tidak punya tembakan selain gol yang mereka cetak, entah datang dari mana," ujar Conte.
"Kami harus lebih jeli dalam memanfaatkan peluang. Malam ini kami terlalu banyak membuang peluang. Zaza dan Immobile punya peluang mencetak gol, kombinasi mereka bekerja dengan baik untuk tim. Saya senang dengan kolaborasi mereka," lanjutnya.
Gol bunuh diri Chiellini yang tercipta pada menit ke-77, diakui Conte sempat membuatnya cemas Italia gagal menang. Beruntung, mantan anak asuhnya di Juventus itu membayar kesalahan dengan mencetak gol kemenangan pada menit ke-82.
"Azerbaijan datang untuk menghentikan permainan kami dan berharap mencetak gol dari bola mati. Rencana mereka berjalan dengan baik! Kami hanya menang tipis, tapi seharusnya bisa lebih," imbuh mantan pembesut Juventus ini.
"Kami bereaksi dengan baik, membuktikan bahwa timnya ini memiliki apa yang seharusnya dimiliki sebuah tim," tandasnya.
Kemenangan ini sekaligus menjaga rekor 100 persen Conte bersama Italia sejak ditunjuk menggantikan Cesare Prandelli. Conte mencatatkan tiga kemenangan beruntun, di mana ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak Oktober 2012.
Dengan kemenangan ini, allenatore Antonio Conte terus menjaga rekor 100 persen kemenangannya sejak ditunjuk menggantikan Cesare Prandelli. Meraih dua kemenangan, Italia pun nyaman di puncak klasemen sementara Grup H. 'Gli Azzurri' unggul selisih gol atas Kroasia (menang 1-0 atas Bulgaria) yang sama-sama mengoleksi enam angka. (Football-Italia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)