[Cek Fakta] Berjabat Tangan tidak Menularkan Virus Korona? Ini Faktanya

Beredar isu bahwa berjabat tangan tidak dapat menularkan virus korona atau covid-19. Isu ini beredar di media sosial.

"MENURUT ANALISIS SAYA PENULARANYA BUKAN DISEBABKAN MELALUI UDARA ATAU BERJABATAN TANGAN, TETAPI SAYA CURIGA PENULARAN COVID19 DITULARKAN MELALUI MAKANAN PRUDUK" IMPOR KHUSUSNYA DARI NEGARA NENEK MOYANG COVID19," bunyi narasi yang beredar.

Adalah akun facebook Yudistira yang mengunggah narasi tersebut, Minggu 9 Agustus 2020. Berikut narasi selengkapnya:

COVID19 YG MENURUT PENGAKUAN JOKOWI TELAH MENEMBUS ANGKA 111.000 PASIEN POSITIV, MENURUT ANALISIS SAYA PENULARANYA BUKAN DISEBABKAN MELALUI UDARA ATAU BERJABATAN TANGAN, TETAPI SAYA CURIGA PENULARAN COVID19 DITULARKAN MELALUI MAKANAN PRUDUK" IMPOR KHUSUSNYA DARI NEGARA NENEK MOYANG COVID19,
KARENA PADA UMUMNYA MASYARAKAT KITA GEMAR BELANJA PRODUK MAKANAN IMPOR DARIPADA PRODUK MAKANAN DALAM NEGRI, PERLU HATI" DAN WASPADA ADA KONSPIRASI JAHAT MELALUI PRODUK MAKANAN IMPOR, WASPADALAH!!!

Unggahan ini direspons sejumlah warganet. Terdiri dari 56 emotikon dan 15 komentar.
 


 

Penelusuran:
Dari penelusuran tim Cek Fakta Medcom.id, isu bahwa berjabat tangan tidak dapat menularkan virus korona atau covid-19, adalah salah. Faktanya, sejumlah ahli mengimbau semua pihak untuk menghindari berjabat tangan.
 
Dilansir Medcom.id, health chief dari Pune Municipal Corporation (PMC), Dr Ramchandra Hankare mengimbau semua orang untuk tidak berjabat tangan. Pasalnya berjabat tangan menjadi salah satu faktor penting terkait penularan covid-19.

"Ketika ingin menyapa orang lain, bisa melakukan seperti pose Namaste (gerakan mengatupkan kedua tangan). Dengan melakukan hal tersebut, tangan akan tetap higienis dan dapat mencegah penularan kuman dari satu orang ke orang lainnya," kata Ramchandra seperti dilansir Medcom.id, Senin 2 Maret 2020.

Dilansir Republika.co.id, pakar penyakit menular dari Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci mengimbau masyarakat mengakhiri tradisi berjabat tangan. Kendati pada saatnya nanti, pandemi covid-19 dinyatakan berakhir.
 
Fauci menjelaskan, langkah mengakhiri kebiasaan berjabat tangan tidak hanya mencegah penularan covid-19. Tapi juga memangkas risiko tertular virus influenza secara drastis.

"Jujur, di masa yang akan datang rasanya kita harus berhenti berjabat tangan lagi. Lupakan saja jabat tangan, kita harus menghentikan kebiasaan itu,” kata Fauci seperti dikutip Republika dari ABC NEWS, Jumat 10 April 2020.

 

Reisa Broto Asmoro, saat masih aktif menjadi Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, juga mengingatkan agar masyarakat menghindari kontak fisik. Misalnya berjabat tangan, berpelukan, salam pipi, dan berbisik-bisik.

"Ingat, banyak sekali orang yang tanpa gejala yang terkesan sehat, tapi dia membawa virus tersebut," kata Reisa seperti dilansir Kompas.com, Rabu 12 Juni 2020.

 

 

Kesimpulan:
Isu bahwa berjabat tangan tidak dapat menularkan virus korona atau covid-19, adalah salah. Faktanya, sejumlah ahli mengimbau semua pihak untuk menghindari berjabat tangan.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 


 

Referensi:
https://www.medcom.id/rona/kesehatan/eN40Qx3N-mencegah-covid-19-dengan-namaste
https://republika.co.id/berita/q8kgrx414/pakar-kita-harus-tinggalkan-tradisi-berjabat-tangan
https://nasional.kompas.com/berita/17515481-cegah-penularan-covid-19-hindari-jabat-tangan-salam-pipi-berpelukan?page=all
https://archive.today/GHv5r
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News