Tim cek fakta Medcom.id menerima laporan tersebut pada Senin, 16 Desember 2019. Berikut secara lengkap narasi terkait isu tersebut:
"Saya paham betul, bahwa teori generatio spontanea sudah runtuh sejak lama. Namun entah kenapa, alam bawah sadar saya selalu percaya bahwa cacing kermi yang ada di permukaan dubur itu adalah wujud penjelmaan dari kelapa parutan alias urap yang dimakan terlalu banyak.
Oh Tuhan, maafkan akal sehatku".
![[Cek Fakta] Makan Parutan Kelapa Menyebabkan Munculnya Cacing Kremi dari Dubur?](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Makan%20parutan%20kelapa%20jadi%20cacing%20kremi.jpeg)
Penelusuran:
Setelah dilakukan penelusuran, klaim bahwa memakan parutan kelapa dapat menyebabkan munculnya cacing kremi dari dubur adalah salah. Melansir Kompas.com, dr. Marlyn Cecilia Malonda, SpA, kremian merupakan penyakit cacingan yang disebabkan oleh cacing kremi berukuran kecil sekitar 2-13 mm yang bisa masuk ke dalam pencernaan manusia.
Terkait benarkah makan parutan kelapa menyebabkan seorang anak kremian, Marlyn mengatakan hal tersebut hanyalah mitos belaka.
“Mitos atau fakta, jawabannya mitos saja,” ujarnya Kamis 10 Oktober 2019.
Marlyn mengatakan hal tersebut bisa saja terjadi apabila kelapa parut yang dikonsumsi terkontaminasi telur cacing kremi. “Penularan cacing kremi bisa melalui sentuhan langsung dengan kulit atau benda atau makanan yang terkontaminasi cacing kremi,” kata dia.
Cacing kremi, disampaikannya keluar dari anus pada malam hari untuk meletakkan telurnya pada lipatan kulit sekitar anus. Akibatnya, orang yang terinfeksi cacing kremi, dengan tidak sengaja menggaruk area anus sehingga telur cacing akan berpindah ke jari tangan. Saat jari tangan seseorang terkontaminasi telur cacing dan memegang orang lain, benda atau makanan maka telur cacing kremi bisa berpindah dan menyebabkan orang lain ikutan terpapar telur cacing tersebut.
![[Cek Fakta] Makan Parutan Kelapa Menyebabkan Munculnya Cacing Kremi dari Dubur?](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Makan%20parutan%20kelapa%20jadi%20cacing%20kremi2.jpg)
Kesimpulan:
Klaim bahwa memakan parutan kelapa dapat menyebabkan munculnya cacing kremi dari dubur adalah salah. Informasi hoaks tersebut masuk dalam kategori Fabricated Content (konten palsu). Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, fabricated content berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.
Referensi:
https://www.kompas.com/tren/berita/080500065-kremian-akibat-makan-parutan-kelapa-mitos-atau-fakta-?page=all
Sumber:
Pesan berantai WhatsApp
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News