Akun Facebook Andre Khenyot membagikan video tersebut pada 9 Maret 2022. Pada unggahannya, akun itu menyertakan narasi sebagai berikut:
“Bagi orang tua yang sayang anaknya batasi anak anda main HP, Jangan membiasakan anak Anda bermain HP, sangat berbahaya bisa terinfeksi radiasi HP dan bisa membutakan inilah akibatnya”
Benarkah? Berikut cek faktanya.
![[Cek Fakta] Video Anak Terinfeksi Radiasi karena Sering Bermain <i>Handphone</i> ? Begini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202022-03-12%20at%2018_43_45(1).png)
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim pada video yang beredar memperlihatkan seorang anak yang menangis dengan kondisi mata melotot karena infeksi radiasi handphone adalah salah. Faktanya, bukan terkena radiasi handphone, anak dalam video tersebut menderita sindrom Crouzon. Dikutip dari Turnbackhoax.id, anak di video yang beredar bernama Margarette Perez asal Filipina menderita sindrom Crouzon atau Crouzon syndrome.
Potongan video yang identik, diunggah di kanal Youtube GMA Public Affairs pada 22 Februari 2022 dengan judul “Brigada: Ang panaghoy ni Marga” atau yang jika diterjemahkan: “Brigada: Ratapan Marga”.
Dikutip dari deskripsinya, beberapa bulan setelah Marga lahir, keluarga mereka dilaporkan memperhatikan pertumbuhan salah satu matanya. Marga ternyata menderita sindrom Crouzon.
Sindrom Crouzon atau Crouzon syndrome adalah cacat genetik langka yang ditandai dengan menyatunya sutura (sendi fibrosa) tulang tengkorak sebelum waktunya. Penyatuan yang prematur (disebut dengan craniosynostosis) ini membuat tengkorak anak tumbuh dengan tidak normal sehingga memengaruhi bentuk kepala dan wajah anak. Anak yang menderita Crouzon syndrome juga bisa mengalami gangguan penglihatan akibat rongga mata yang dangkal, masalah pada fungsi gigi, dan gangguan pendengaran.
![[Cek Fakta] Video Anak Terinfeksi Radiasi karena Sering Bermain <i>Handphone</i> ? Begini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202022-03-12%20at%2018_50_21.png)
Kesimpulan:
Klaim pada video yang beredar memperlihatkan seorang anak yang menangis dengan kondisi mata melotot karena infeksi radiasi handphone adalah salah. Faktanya, bukan terkena radiasi handphone, anak dalam video tersebut menderita sindrom Crouzon.
Informasi ini jenis hoaks false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
![[Cek Fakta] Video Anak Terinfeksi Radiasi karena Sering Bermain <i>Handphone</i> ? Begini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Cek%20Fakta%20-%20False%20Context(75).jpeg)
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=DJc_-UZeweU
https://www.sehatq.com/artikel/crouzon-syndrome-adalah-cacat-genetik-langka-ketahui-karakteristiknya
https://turnbackhoax.id/2022/03/12/salah-video-jangan-membiasakan-anak-anda-bermain-hp-sangat-berbahaya-bisa-terinfeksi-radiasi-hp-dan-bisa-membutakan/
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News