[Cek Fakta] Benarkah Vaksin Covid-19 Mengandung Sejenis Zat Logam? Ini Faktanya

Beredar sebuah narasi bahwa vaksin Covid-19 mengandung semacam zat logam seperti graphene oxideuntuk mengubah genetika manusia. Narasi ini beredar di Telegram, baru-baru ini.
 


 

Berikut narasinya:
 
"Menurut saya sih di dalam vial vaksin blon ada chip yg sebenernya. Itu hanya semacam zat logam dan boncengannya mikroorganisme yg di dlm. Itu akan ditambahkan terus menerus di dlm tubuh. Misal graphene oxide dan hydra, untuk merubah genetika sebagai transhuman. Menggabungkan manusia dgn teknologi. Proses pencernaan manusia sudah d desain sedemikian rupa oleh Tuhan utk mengeluarkan barang yg tidak bersahabat seperti racun dsb. Makanya timbul berbagai macam reaksi efek dr dlm tubuh utk melawan. Bagi yg tubuhnya bisa melawan ya bisa kembali sehat. Bagi yg tidak bisa antara cacat atau kematian. Chip yg sebenernya ya sejenis quantum tatto di kulit sebagai identifikasi. Tidak akan bisa hilang atau pun dicabut, krn bersatu dgn kulit. Jadi ga ada alasan ga ada HP lagi. Tapi tetap saja kalau sudah menerima vacc hidup anda jadi tergantung dgn obat2an, dan tanpa sepengetahuan anda telah di kontrol oleh teknologi.."

 

Benarkah demikian?
 

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa vaksin Covid-19 mengandung semacam zat logam, adalah salah. Faktanya, ini hoaks lama yang kembali beredar di tengah masyarakat.
 
Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro turut merespons isu senada yang beredar beberapa waktu lalu. Sri memastikan isu bahwa vaksin Covid-19 mengandung logam atau sejenisnya, adalah salah.

"Vaksin berisi protein, garam, lipid, pelarut, dan tidak mengandung logam. Jadi perlu dijelaskan bahwa berita itu hoax," kata Sri seperti dimuat dalam situs Kementerian Kesehatan, 28 Mei 2021.

 

 

Lebih lanjut, isu bahwa vaksin Covid-19 mengandung graphene oxide, juga salah. Hal itu seperti dimuat dalam situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Tidak ada vaksin Covid-19 yang tersedia di seluruh dunia, baik yang diproduksi oleh Moderna, Janssen, AstraZeneca, CanSino, Sinovac dan Sputnik V yang mengandung graphene oxide," tulis Kominfo dalam laporannya 27 Juli 2021.

 

 

Termasuk isu bahwa vaksin Covid-19 dapat mengubah genetik mansuia. Tentunya, narasi ini juga salah. Selengkapnya dapat dibaca di sini:
 
[Cek Fakta] WHO Merencanakan Modifikasi Genetika Manusia Melalui Vaksinasi? Ini Faktanya
 


 

Kesimpulan:
Klaim bahwa vaksin Covid-19 mengandung semacam zat logam, adalah salah. Faktanya, ini hoaks lama yang kembali beredar di tengah masyarakat.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 


 

Referensi:
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/9K5QP03K-cek-fakta-who-merencanakan-modifikasi-genetika-manusia-melalui-vaksinasi-ini-faktanya
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210528/1137831/hoax-vaksin-covid-19-mengandung-mikrocip-magnetis/
https://kominfo.go.id/content/detail/36010/disinformasi-vaksin-covid-19-mengandung-grafena-oksida/0/laporan_isu_hoaks
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News