[Cek Fakta] Polisi Razia Warga yang Kenakan Kaos Bela Palestina, Ini Faktanya

Viral di media sosial video yang menunjukkan sekelompok orang terjaring razia aparat polisi.Dalam video yang diunggah di media sosial, salah satunya oleh akun facebook We're All Palestine membubuhkan narasi kalau razia tersebut ditujukan bagi masyarakat yang mengenakan kaos bela Palestina.
 
"RAZIA, tidak boleh pakai kaos Bela Palestina. Padahal Indonesia negara yang sangat mendukung Kemerdekaan Palestina dan mengutuk pembantaian biadab keji Yahudi Zionis Israel," tulis si pengunggah.
 
"122 negara di resolusi PBB mendukung Palestina dan mengibarkan bendera Palestina di negaranya masing-masing," lanjutnya.
 
Akun tersebut juga menyayangkan sikap aparat yang merazia warga yang pakai kaos bela Palestina, namun beda perlakuan dengan atribut LGBT yang dibiarkan bebas. "Apakah dengan berbagai alasan semu keamanan harus mematikan dan membunuh rasa pembelaan terhadap HAM dan perduli kemanusiaan? Apakah bendera dan kaos LGBT dirazia? Ini demokrasi ata tekanan keberpihakan?" tanya akun tersebut.

Baca juga: [Cek Fakta] Jokowi Bertemu CEO TikTok Kondisikan Algoritma Prabowo-Gibran, Ini Faktanya

Penelusuran:

Berdasarkan hasil penelusuran, video dengan narasi aparat merazia warga yang memakai kaos Bela Palestina adalah hoaks.
 
Faktanya, video tersebut diambil ketika polisi mengamankan beberapa pemuda. Adapun kaos berwarna hitam yang mereka kenakan juga bukan bertuliskan 'Bela Palestina' melainkan kaos dengan tulisan 'Keluarga Besar Habib Rizieq'.
 
Video yang diunggah juga merupakan video lama yang pernah beredar pada 18 Desember 2020 ketika Polresta Tangerang mengamankan 14 remaja yang akan ikut aksi demonstrasi menuntut pembebasan Habib Rizieq.
 

Kesimpulan:

Klaim pada video yang menyebutkan aparat polisi merazia masyarakat yang berkaos Bela Palestina adalah hoaks. Narasi dalam video tidak sesuai dengan fakta dan kebenaran sebenarnya.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi saat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok.
 
Konten jenis ini dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 

Referensi:
 
https://saberhoaks.jabarprov.go.id/v2/klarifikasi/detail/ADN015477/VIDEO-POLISI-SWEEPING-MASYARAKAT-YANG-MENGGUNAKAN-KAOS-BELA-PALESTINA
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News