"Biar info ini jelas, saya izin CC @jokowi
Benarkan ini...???? Tolong dijawab biar rakyat tau. Jangan dijawab... awokawoawoawo," tulis akun @FaGtng.
Biar info ini jelas , saya izin Cc @jokowi
Benarkah ini....????
Tolong di jawab biar rakyat tau. Jangan di jawab ..awokawoawoawo.. ???? pic.twitter.com/xNsos80XBH — ????????????F?A????????????? (@FaGtng) November 27, 2023
Dalam artikel yang diunggah akun @FaGtng, paragraf awal menyebutkan; proses ditutupnya program TikTok Shop oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasa tidak lepas dari kepentingan politik. Hal tersebut sebagai upaya menekan TikTok agar mau bekerjasama dengan Jokowi.
CEO TikTok Shou Zi Chew telah mengetahui maksud penutupan tersebut. Shou Zi kemudian mengajukan permintaan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai pemerinta Indonesia memutuskan untuk menutup TikTok Shop.
"Hal inilah yang sudah di-setting oleh Jokowi dan Zulhas sebagai upaya menekan TikTok agar membantu pemenangan Prabowo-Gibran melalui platform TikTok," bunyi salah satu paragraf di artikel unggahan akun @FaGtng.
Baca juga: [Cek Fakta] Prabowo Punya Dendam ke Jokowi dan Gibran Dijadikan Tumbal, Ini Faktanya |
"Selain itu Jokowi juga memanfaatkan posisi Budi Arie, Ketum Projo yang saat ini menjabat Menkominfo. Budi Arie sebagai menkominfo juga menekan para provider da media Pro Prabowo-Gibran untuk memastikan konten kampanye 08-GR," bunyi paragraf lainnya.
Dalam unggahan yang sama, pemilik akun juga menempelkan judul artikel media nasional dengan judul; "CEO TikTok Mau Ketemu Jokowi, Bahas e-Commerce Pengganti TikTok Shop".
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, isi artikel dengan judul "Jokowi Bertemu CEO Tiktok untuk Kondisikan Algoritma Prabowo Gibran" yang diunggah pengguna Twitter tersebut lebih bersifat opini dan hanya menduga-duga sesuatu yang belum ada buktinya.
Medcom.id juga mengecek berita/artikel media nasional yang dipajang. Faktanya, artikel yang terbit pada tanggal 23 Oktober 2023 tersebut hanya memberitakan pernyataan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki tentang rencana pertemuan Jokowi dengan CEO TikTok Shou Zi Chew.
Adapun agenda pertemuan itu bukan untuk kepentingan algoritma dan sejenisnya melainkan pihak TikTok mengajukan bertemu presiden karena mereka ingin membuat e-Commerce pengganti TikTok Shop di Indonesia.
Teten kemudian mengatakan, bahwa Indonesia terbuka untuk investasi asing termasuk e-commerce. Kendati demikian, berdasarkan Permendag 31 Tahun 2023, ia menegaskan bahwa platform media sosial dan e-commerce harus dipisah.
Perusahaan yang hendak membuka e-commerce dalam negeri pun harus membuka kantor di Indonesia dan memperoleh izin (license) dari pemerintah. Selain Kemenkop UKM, Teten mengatakan prosedur untuk pendirian e-commerce pun harus melewati B Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Perdagangan jika sudah beroperasi.
![[Cek Fakta] Jokowi Bertemu CEO TikTok Kondisikan Algoritma Prabowo-Gibran, Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/img/nasional/2023/hoax.jpeg)
Kesimpulan:
Informasi yang disebarkan pada unggahan Twitter X akun @FaGtng dengan judul "Jokowi Bertemu CEO Tiktok untuk Kondisikan Algoritma Prabowo Gibran" tidak bisa dipertanggungjawabkan. Narasi dalam cuitan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi saat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menyerang seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News