Bali diyakini akan tetap menjadi destinasi favorit bagi wisatawan setelah pandemi covid-19 berakhir. (Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)
Bali diyakini akan tetap menjadi destinasi favorit bagi wisatawan setelah pandemi covid-19 berakhir. (Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Bali Diyakini Tetap jadi Daya Tarik Wisatawan Setelah Pandemi Covid-19

Rona bali wisata Kemenparekraf pandemik virus korona
Sunnaholomi Halakrispen • 13 Mei 2020 12:23
Jakarta: Bali diyakini akan tetap menjadi destinasi favorit bagi wisatawan karena menjadi daya tarik untuk dikunjungi usai pandemi covid-19. Termasuk bago wisatawan asal Prancis yang menjadi salah satu negara potensial penyumbang wisatawan ke Indonesia. 
 
Bali akan tetap menjadi favorit wisatawan karena selain menjadi salah satu destinasi yang selalu memiliki daya tarik kuat bagi wisatawan, Bali juga merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki penyebaran covid-19 yang terkendali. 
 
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya dalam webinar bersama TA/TO Prancis.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Meskipun Bali adalah pusat pariwisata di Indonesia dengan banyak wisatawan yang berkunjung ke pulau itu, tapi Bali bukanlah pusat pandemi covid-19 di Indonesia," tutur Nia Niscaya.
 
Ia menjelaskan bahwa kasus positif covid-19 di Bali hingga saat ini tercatat sebanyak 300 kasus dengan 195 orang sembuh dan 4 orang meninggal. Angka itu disebabkan oleh program pencegahan yang dijalankan pemerintah, baik pemerintah pusat dan daerah berjalan dengan baik. 
 
Bali Diyakini Tetap jadi Daya Tarik Wisatawan Setelah Pandemi Covid-19
(Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya. Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)
 
"Ini karena masyarakat Bali dapat bersikap disiplin untuk tetap tinggal di rumah dan mematuhi perintah kepala desa dan pemimpin agama setempat. Jadi, budaya memainkan aturan penting dalam hal ini," paparnya. 
 
Lantaran demikian, Nia memperkirakan Bali akan menjadi salah satu destinasi yang relatif lebih cepat pulih dan banyak dikunjungi wisatawan begitu pandemi dinyatakan usai. 
 
"Bali telah sejak awal meningkatkan kewaspadaannya terhadap covid-19. Meskipun provinsi tersebut belum secara resmi memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tapi sebagian besar tindakan pencegahan telah diambil," yakinnya.
 
Sementata itu, Kemenparekraf akan menjadikan Bali sebagai pilot project untuk penerapan program CHS (Clean, Health, and Safety). Itu untuk diterapkan di berbagai destinasi dan pengelola usaha pariwisata lainnya di Bali, seperti restoran dan hotel. 
 
Selain Bali, pemerintah juga akan menjalankan program serupa di Yogyakarta, Kepulauan Riau, lima destinasi super prioritas, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan nantinya di seluruh Indonesia. 
 
"Melalui program CHS ini kami ingin destinasi benar-benar siap ketika kembali menerima wisatawan usai pandemi. Kami tidak mau turis mancanegara maupun lokal kecewa karena kami tidak siap. Kami akan mendorong industri untuk nantinya bisa menerapkan program CHS dengan baik," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif