Doraemon, robot kucing yang melegenda itu kini tengah menyambangi Jakarta selama 100 hari, mulai dari 28 November 2014 hingga 8 Maret 2015 di Ancol Beach City Mall, Ancol, Jakarta Utara.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Indonesia merupakan negara ke-6 yang menjadi lokasi pameran ini setelah Hongkong, Tiongkok, Singapura, Malaysia dan Taiwan. Pameran ini diselenggarakan Animation International, perusahaan asal Jepang pemegang lisensi Doraemon.

Doraemon kuning menangis. Foto: Triyanisya
Di pameran ini, ditampilkan 100 diorama Doraemon lengkap dengan alat-alat canggih yang berasal dari dalam kantong ajaib Doraemon.
Syaratnya, pengunjung wajib membeli tiket seharga Rp90 ribu untuk dewasa dan Rp55 ribu untuk anak-anak usia 5 hingga 12 tahun (belum termasuk pajak). Harga tersebut berlaku baik hari biasa ataupun akhir pekan.
Sebelum memasuki arena pameran alat-alat canggih milik Doraemon, pengunjung yang tidak membeli tiket bisa juga sekedar membeli merchandise Doraemon yang terdiri dari berbagai macam barang seperti boneka, gantungan kunci, bantal, strap kamera, mug, kaus, dan sebagainya.
Bagi yang sudah membeli tiket, bisa segera memasuki arena pameran dengan mematuhi peraturan yang berlaku, salah satunya tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman ke dalam arena pameran.
Begitu masuk, pengunjung akan diperlihatkan cerita awal Doraemon ada; berwarna kuning dan memiliki telinga, Doraemon kehilangan telinga karena digigit tikus, hingga Doraemon yang terus-menerus menangis sampai berubah warna menjadi biru. Siapapun tentu akan merasa gemas melihat diorama robot kucing karya komikus Jepang Fujio F Fujio yang selama ini hanya kita lihat di layar televisi.

Kemudian, pengunjung akan memasuki ruangan mesin waktu bersama Doraemon, dan pengunjung diantarkan ke dalam sebuah ruangan besar yang terdapat 100 diorama Doraemon dengan 100 alat canggih dan ekspresi berbeda yang langsung dikirim dari Jepang dengan tinggi 150 cm. Namun, ada larangan bagi pengunjung untuk tidak menaiki 'panggung' tempat diorama Doraemon berdiri untuk kenyamanan bersama.
Tentu saja, Doraemon tak hanya memiliki 100 benda-benda ajaib di kantongnya, hanya saja di pameran ini, 100 alat-alat Doraemon yang paling terkenal saja yang dipamerkan, seperti "baling-baling bambu", "pintu ke mana saja", "senter pembesar", "meriam angin", payung cinta", "paspor setan", "cairan kebohongan" (lie 800), "panah cupid", "sapu tangan waktu" dan "roti pengingat".
Semua alat-alat itu diperkenankan untuk dipegang para pengunjung yang ingin berfoto dengan alat yang selama ini hanya bisa kita lihat di layar televisi.
Selain itu, dihadirkan pula diorama yang menceritakan kisah-kisah Nobita dengan sang nenek, ayah dan ibunya, juga dengan Shizuka, Giant dan Suneo. Para pengunjung juga bisa berfoto di booth yang telah disediakan khusus untuk berfoto dengan background kamar Nobita, bahkan pihak penyelenggara menyediakan fotografer yang mengabadikan foto para pengunjung.

Cerita Doraemon Biru. Foto: Triyanisya
Foto tersebut, nantinya bisa diambil di kasir sebelum pintu keluar dengan membayar Rp80 ribu untuk satu foto. Hal ini rupanya yang menjadi pembeda pameran Doraemon di Indonesia dari lima negara lainnya. Penyelenggara menyediakan background kamar dan rumah Nobita, Shizuka dan Suneo khusus untuk Indonesia.
Tanpa terasa, pengunjung akan menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk berfoto dan melihat-lihat pameran tersebut. Di luar arena pameran, disediakan booth yang menjual dorayaki, makanan kesukaan Doraemon. Lucunya, dorayaki tersebut bahkan diberi stempel wajah Doraemon.
Tunggu apa lagi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIT)