Hal pertama yang paling tepat ialah membeli salmon ketika kondisinya masih segar, bukan dalam keadaan beku. Hal itu disampaikan oleh Mareya Ibrahim, koki selebriti, penulis Eat Like You Give A Fork, dan pendiri Eat Cleaner, dikutip dari Business Insider.
"Jika Anda bisa, cari fillet yang ditangkap secara liar. Itu bukan untuk mengatakan bahwa salmon yang dibesarkan di peternakan selalu buruk bagi Anda, tetapi ada masalah jangka panjang dengan ikan yang dibesarkan di peternakan yang tidak baik untuk lingkungan," paparnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Mareya menyatakan, ikan salmon fillet yang ditangkap dari alam liar (lautan bebas), cenderung lebih mahal harganya. Tetapi, Anda dapat melihat dan merasakan perbedaannya.
"Salmon tangkapan liar mencerminkan makan apa (salmon itu) yang dimaksudkan alam. Salmon itu memakan krill dan alga dan semua hal yang seharusnya, maka kandungan omega-3 lebih tinggi," jelasnya.
Selain itu, salmon dari tangkapan liar memiliki warna yang lebih indah, yakni lebih merah ruby. Sedangkan, salmon yang dibudidayakan cenderung berwarna merah muda pucat.
"Makan salmon yang ditangkap secara liar memastikan Anda mencicipi salmon yang alami untuk rasa salmon itu sendiri," ucapnya.
Satu hal yang perlu diperhatikan, kebanyakan salmon memiliki tulang pin, yang merupakan tulang kecil mungil yang bisa berbahaya jika dicerna. Anda dapat meminta penjual ikan Anda untuk mengeluarkannya, tetapi tulang pin itu juga sangat mudah dikeluarkan sendiri saat Anda tiba di rumah.
Cara mengeluarkannya, gerakkan jari Anda untuk merasa sepanjang daging ikan sampai Anda merasakan adanya duri kecil, lalu tarik keluar dengan jari-jari Anda atau menggunakan pinset yang bersih. Pastikan untuk melakukan pembersihan ini sebelum Anda memasak salmon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)